Global Youth Mobilization: Mengatasi Masalah Kesehatan Mental Kaum Muda
Masa remaja dan masa muda adalah masa yang sangat menentukan dan penting bagi anak muda untuk mengenal diri mereka sendiri dan membangun kesejahteraan fisik dan mental. Namun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 14% remaja berusia 10-19 tahun menderita masalah kesehatan mental. Laporan Dampak Akhir Global Youth Mobilization memberikan wawasan tentang inisiatif yang dipimpin kaum muda untuk mengatasi berbagai masalah, termasuk kesehatan mental kaum muda.
Global Youth Mobilization
Global Youth Mobilization (GYM) adalah gerakan yang dipimpin oleh kaum muda untuk mengatasi berbagai isu global. Pertama kali dibentuk pada tahun 2020, gerakan ini merupakan respons terhadap pandemi COVID-19 yang berdampak pada kehidupan jutaan anak muda di seluruh dunia. Gerakan ini didanai oleh 6 Organisasi Pemuda Besar, WHO, dan Yayasan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Laporan Dampak Akhir Global Youth Mobilization diluncurkan untuk merayakan dua tahun aksi global kaum muda tersebut. Laporan tersebut membagikan hasil gerakan Global Youth Mobilization dalam empat bidang utama: pencegahan COVID-19, vaksinasi, dan memerangi misinformasi; kesehatan mental dan fisik; disrupsi pendidikan dan kesempatan kerja; dan kesetaraan gender serta memerangi kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan berbasis gender.
Mengatasi Masalah Kesehatan Mental Kaum Muda
Pandemi COVID-19 sangat berdampak terhadap semua aspek kesehatan, termasuk kesehatan mental kaum muda. WHO menyatakan bahwa prevalensi kecemasan dan depresi global meningkat sebesar 25% selama tahun pertama pandemi COVID-19. Pada saat yang sama, pandemi global juga mengganggu layanan kesehatan mental di 93% negara di seluruh dunia.
Laporan tersebut memaparkan bahwa berdasarkan penelitian oleh Mind, organisasi amal yang berbasis di Inggris, 9 dari 10 anak muda menyatakan bahwa kesepian telah memperburuk masalah kesehatan mental mereka selama pandemi. Hal ini umum terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan daerah-daerah yang sedang menghadapi krisis kemanusiaan.
Untuk aspek mental dan fisik, GYM telah melibatkan 118.000 anak muda melalui 82 solusi lokal, 43 proyek nasional, dan tiga proyek program akselerator dalam waktu dua tahun. Salah satu contoh solusi lokal adalah proyek Little Hands to Draw Our World (Tangan Kecil untuk Menggambar Dunia Kita) oleh United for Mali. Proyek ini melibatkan 300 anak muda dan 30 komunitas penerima manfaat di Mali, Afrika Barat, untuk menyelenggarakan kelas seni guna membantu anak-anak dan remaja difabel daksa untuk meningkatkan kesejahteraan dan kreativitas mereka melalui lukisan.
Contoh lainnya adalah Proyek YouDee di Thailand, yang membuat buklet “Aku, Diriku, dan Aku” untuk mempromosikan kesehatan mental yang lebih baik melalui program penemuan diri selama tujuh hari. Buklet ini dilengkapi dengan peralatan tanam, buku mewarnai, pensil warna, dan teka-teki.
Pelajaran yang Dapat Dipetik
Setiap anak muda berhak tumbuh dalam lingkungan yang mendukung. Dengan disediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk berkembang, kaum muda dapat memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan dalam komunitas mereka dan masyarakat luas. Hal ini termasuk dukungan untuk kesehatan mental dan fisik mereka.
Laporan tersebut menawarkan tiga rekomendasi dan pelajaran yang dipetik dari solusi yang dipimpin kaum muda yang diterapkan oleh GYM:
- Meningkatkan pendanaan untuk layanan dan dukungan kesehatan mental yang menyelamatkan jiwa dan berfokus pada kaum muda.
- Memastikan akses yang adil ke layanan kesehatan untuk anak-anak dan remaja, terlepas dari latar belakang, jenis kelamin, atau status pekerjaan, dengan kesehatan mental sebagai prioritas utama.
- Berinvestasi dalam solusi lokal dan program yang adaptif; mendorong kolaborasi yang lebih besar antara aktor non-pemerintah, publik, dan swasta.
Baca laporan selengkapnya di sini.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Madina adalah Reporter di Green Network Asia. Dia adalah alumni program sarjana Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Dia memiliki tiga tahun pengalaman profesional dalam editorial dan penciptaan konten kreatif, penyuntingan, dan riset.