Memperkuat Peran Pemimpin Lokal pada KTT Aksi Iklim Lokal COP28
Perubahan iklim berdampak pada semua orang secara timpang. Partisipasi aktif dari semua sektor di semua tingkatan diperlukan untuk memerangi krisis iklim dan membatasi pemanasan global. KTT Aksi Iklim Lokal COP28 bertujuan untuk mendukung para pemimpin lokal dalam mengatasi perubahan iklim.
Pentingnya Peran Pemimpin Daerah
Aksi iklim harus menjadi bagian dari rencana setiap negara. Sayangnya, besarnya pengaruh pemerintah dan masyarakat lokal menjadi hal yang sering diabaikan dan kurang dimanfaatkan.
Pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, bahkan pemerintah desa dan masyarakat daerah telah menunjukkan bahwa mereka dapat dan sudah menciptakan target, inisiatif, kebijakan, dan program untuk mengatasi tantangan perubahan iklim pada skala mereka masing-masing. Merekalah yang pertama kali merasakan dampak perubahan iklim dan seringkali merekalah yang pertama bertindak.
Selain itu, aksi iklim memerlukan pelokalan yang adil, efektif, dan inklusif. Para pemimpin lokal adalah orang-orang yang paling mungkin memahami konteks sosio-ekonomi, geografi, sejarah, dan budaya di daerah mereka. Karena itu, memberdayakan mereka untuk mempercepat upaya adaptasi iklim sangatlah penting.
Michael R. Bloomberg, Utusan Khusus PBB untuk Ambisi dan Solusi Iklim dan pendiri Bloomberg LP dan Bloomberg Philanthropies, mengatakan, “Kolaborasi yang lebih besar masih diperlukan antara para pemimpin lokal, sektor swasta, pemerintah nasional, dan lembaga keuangan internasional. KTT Aksi Iklim Lokal ini akan menjadi peluang besar untuk memberdayakan pemerintah daerah dan regional—yang telah memimpin upaya pengurangan emisi—agar lebih tegas dan bergerak lebih cepat.”
KTT Aksi Iklim Lokal COP28
Diselenggarakan oleh Presidensi COP28 dan Filantropi Bloomberg, KTT Aksi Iklim Lokal COP28 mempertemukan ratusan wali kota, gubernur, pelaku bisnis, LSM, dan pemimpin daerah lainnya. KTT ini didukung oleh berbagai jaringan dan organisasi, termasuk C40 Cities, UN-Habitat, ICLEI – Local Governments for Sustainability, Under2 Coalition, dan lain-lain.
Tujuan KTT ini adalah “untuk membangun paradigma baru bagi aksi iklim yang sepenuhnya terintegrasi antar pemerintah di semua tingkatan.” KTT ini berfokus pada empat tema inti:
- Transformasi Pendanaan Iklim Lokal: Memperkuat mekanisme keuangan berkelanjutan untuk mendanai aksi iklim di tingkat subnasional melalui investasi publik dan swasta.
- Integrasi Kontribusi Daerah untuk Meningkatkan Aksi Global: Memasukkan implementasi daerah ke dalam rancangan kebijakan iklim nasional dan internasional serta target global.
- Percepatan Transisi Energi Lokal: Mendorong kemajuan pesat dan menciptakan strategi baru di seluruh sektor energi untuk mencapai hasil yang ambisius secara lokal.
- Penguatan Ketahanan dan Adaptasi Lokal: Melindungi penduduk dan infrastruktur dari risiko iklim saat ini dan di masa depan.
Nomusa Dube-Ncube, Perdana Menteri KwaZulu-Natal dan Ketua Koalisi Under2 Afrika, membagikan pemikirannya tentang KTT tersebut. Dia bilang, “KTT ini akan memberikan suara bagi mereka yang sering kali tidak terdengar dalam perdebatan mengenai perubahan iklim namun yang menghadapi dampak dari hari ke hari. Hal seperti ini sangat terasa di Afrika, yang hanya menyumbang 4% terhadap emisi global namun merasakan dampak yang sangat besar, baik secara sosial, ekonomi, dan hal-hal lainnya. Negara bagian, wilayah, dan pemerintah subnasional lainnya bertindak sebagai pihak pertama yang merespons peristiwa cuaca ekstrem sambil menguji cara mengurangi emisi dan beradaptasi terhadap perubahan iklim. Kita adalah bagian penting dari perdebatan ini, dan saya berharap dapat bergabung dengan rekan-rekan saya di COP28 untuk menemukan solusi baru bagi planet kita – bersama-sama.”
KTT Aksi Iklim Lokal berlangsung bersamaan dengan COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 1-2 Desember 2023.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Naz adalah Manajer Editorial Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.