Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Laguna Phuket Tumbuhkan Hutan Saku dengan Spesies Asli

Laguna Phuket baru-baru ini mulai mengenalkan kembali spesies liar asli di kawasannya, yang dimulai dengan hutan saku.
Oleh Nazalea Kusuma
16 Juni 2023
tiga anak memegang bibit pohon

Fase pertama rewilding di Laguna Phuket. | Foto: Laguna Phuket.

Liburan dapat menjadi momen untuk menyatu kembali dengan alam, dan itu bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental kita. Dengan segenap manfaat yang bisa kita peroleh, industri pariwisata memiliki tanggung jawab dan potensi untuk berkontribusi terhadap keberlanjutan bagi manusia dan Bumi. Di Thailand, Laguna Phuket baru-baru ini mulai mengenalkan kembali spesies liar asli kawasan itu, yang dimulai dengan hutan saku.

Pariwisata Berkelanjutan & Laguna Phuket

Sejak lama, pariwisata cenderung menjadi industri eksploitatif yang merugikan lingkungan dan masyarakat lokal. Perubahan iklim dan pandemi COVID-19 mendorong industri ini untuk bertransisi menuju pariwisata yang tangguh dan berkelanjutan.

Berada di Thailand Selatan, Laguna Phuket membentang seluas 1.000 hektare dengan pantai sepanjang 3 km, tujuh hotel, berbagai fasilitas, penginapan, dan vila. Salah satu kawasannya, Bangtao Bay, dulunya merupakan tambang timah yang sangat merusak lingkungan hingga kemudian direhabilitasi untuk pengembangan Laguna Phuket.

Sejak saat itu, Laguna Phuket berkomitmen untuk menjaga dan memberdayakan lingkungan alam, warisan budaya, dan masyarakat setempat melalui berbagai program CSR. Salah satu hasilnya, Laguna Phuket melaporkan pengurangan 82% penggunaan plastik sekali pakai dari 2018 hingga 2021 dalam laporan keberlanjutannya.

Proyek Hutan Saku & Rewilding

Laguna Phuket telah menjalin kemitraan dengan SUGi, sebuah platform global dengan spesialisasi perlindungan keanekaragaman hayati dan pemulihan ekosistem. Kemitraan tersebut bertujuan untuk membangun kembali jaringan simbiosis hutan hujan Phuket dengan memperkenalkan kembali spesies liar asli ke lanskap Laguna Phuket.

Laguna Phuket dan SUGi berniat untuk mengikuti metode penghijauan Miyawaki. Dikembangkan oleh ahli botani dan ekologi tumbuhan Jepang Profesor Akira Miyawaki, metode ini meniru bagaimana hutan akan beregenerasi jika manusia tidak ada. Proyek ini melibatkan pendekatan multifase dan dimulai dengan menciptakan beberapa ‘hutan saku’ dalam setahun.

Hutan saku akan menjadi rumah bagi 84 spesies pohon asli berdasarkan survei Khao Phra Thaeo, hutan hujan hijau terakhir yang tersisa di Phuket. Tahap pertama telah selesai, di mana 7.500 pohon muda ditanam di Open Kitchen dan Veya Grove. Anak-anak dari daerah tersebut dan anak-anak dari Taman Kanak-kanak (TK) Laguna Phuket ikut berpartisipasi dalam proses penanaman, memberi mereka kesempatan untuk belajar tentang ekosistem setempat.

tiga bibit pohon diberi label
tiga bibit pohon untuk fase pertama. | Foto: Laguna Phuket.

Pendekatan Menyeluruh

“Proyek-proyek seperti kolaborasi dengan Laguna Phuket memungkinkan rewilding (konservasi skala besar) menjadi pengalaman inderawi yang interaktif – mengembalikan sekilas alam ke dalam kehidupan manusia. Kita semua secara naluriah senang dengan alam, dan liburan kini semakin identik dengan orang-orang ingin yang mencari keindahan, ketenangan, dan healing berkualitas yang disediakan alam sebagai obat untuk mengatasi penatnya kehidupan modern, ”kata James Godfrey-Faussett, Pemimpin Forest Maker SUGi.

Pembangunan berkelanjutan mencakup semua aspek kehidupan, termasuk menyangkut liburan. Karena itu, industri pariwisata di seluruh dunia mesti berbenah untuk tidak lagi sekadar mengejar keuntungan, tetapi juga memikirkan lingkungan, masyarakat, budaya, dan kesejahteraan bersama.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)

Continue Reading

Sebelumnya: Evoware Ciptakan Kemasan Berkelanjutan yang Dapat Dimakan dan Didaur Ulang
Berikutnya: Meningkatkan Aksi untuk Hapus Kekerasan Seksual dalam Konflik

Lihat Konten GNA Lainnya

Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia