Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Planet Bumi Mungkin Capai Puncak Terbaru Suhu dalam Lima Tahun ke Depan

Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, saat ini ada kemungkinan 50:50 suhu global mencapai 1.5 °C di atas level pra-industri, setidak-tidaknya selama setahun antara 2022-2026.
Oleh Nazalea Kusuma
3 Juni 2022
sekelompok orang berunjuk rasa mengenai perubahan iklim dengan simbol raksasa 1.5 derajat Celsius

Foto oleh Mika Baumeister pada Unsplash

Selama bertahun-tahun, ilmuwan dan masyarakat adat di dunia telah mencoba memperingatkan kita mengenai Bumi akan memanas dan bahayanya. Peringatan terakhir berasal dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Saat ini ada kemungkinan 50:50 suhu global mencapai 1.5 °C di atas level pra-industri, setidak-tidaknya selama setahun antara 2022-2026.

Apa Artinya 1.5 °C

Pada 2015, negara-negara telah bersepakat untuk mengurangi emisi secara substansial dalam Perjanjian Paris. Komitmen ini membatasi pemanasan global sampai 2 °C, seraya mendorong ambang batas 1.5 °C. Patokan 1.5 °C sebagai suhu tertinggi adalah krusial karena peningkatan suhu sekecil apapun akan menghilangkan banyak nyawa dan mata pencaharian.

Laporan IPCC yang dirilis pada Agustus 2021 menunjukkan bahwa suhu dalam dasawarsa terakhir (2011-2020) lebih tinggi daripada sebelumnya. Laporan ini juga memprediksi suhu global dapat mencapai dan bahkan melampaui pemanasan 1.5 °C dalam 20 tahun. Prediksi ini digaungkan dalam laporan iklim terkini yang dikeluarkan oleh WMO. 

Global Annual to Decadal Climate Update

Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) merupakan suara otoritatif Sistem PBB untuk Cuaca, Iklim, dan Air. WMO menerbitkan laporan terbaru yaitu The Global Annual to Decadal Climate Update dengan Badan Meteorologi Inggris bertindak sebagai pusat utama dan kontribusi dari pusat prediksi iklim di seluruh dunia.

Berdasarkan laporan sementara WMO mengenai Keadaan Iklim Global, suhu rata-rata global pada 2021 adalah 1.1 °C di atas ambang dasar pra-industri (dari 1850 – 1900). Sementara itu, Climate Update WMO menyatakan bahwa rata-rata suhu global setiap tahun antara 2022 dan 2026 diprediksi berada di kisaran 1.1°C hingga 1.7°C ke atas.

Laporan tersebut juga memprediksi kemungkinan 93% dari setidaknya satu tahun antara 2022 dan 2026 akan menjadi tahun terpanas dalam catatan, melampaui 2016. Kemungkinan rata-rata lima tahun untuk 2022-2026 juga lebih tinggi daripada lima tahun terakhir (2017-2021), yaitu 93%.

Tindakan dan Konsekuensi

Dr. Leon Hermanson dari Badan Meteorologi Inggris mengklarifikasi, “Satu tahun melampaui 1.5 °C tidak berarti kita melanggar kesepakatan bersejarah Perjanjian Paris, melainkan hal itu menyingkapkan bahwa kita berada di ujung tanduk mendekati situasi 1.5 °C dapat terlampaui dalam satu periode yang panjang.”

Pada COP26 pada November 2021, hampir 40 negara dan bank menandatangani kesepakatan untuk mendukung energi bersih dan mengurangi subsidi batu bara dan bahan bakar fosil. Namun, dengan realitas dan trayek seperti sekarang, tampaknya para pemimpin dunia mesti segera mengambil tindakan yang lebih ekstrem untuk menekan emisi gas rumah kaca.

Sekretaris Jenderal WMO, Prof. Petteri Taalas,memperingatkan, “Selama kita masih terus mengeluarkan gas rumah kaca, suhu akan terus meningkat. Bersamaan dengan itu pula, lautan kita akan terus menjadi hangat dan semakin asam, es dan gletser di lautan akan terus mencair, permukaan air laut akan terus naik, dan cuaca kita akan menjadi semakin ekstrem. Pemanasan Arktik sangat meningkat dan apa yang terjadi di Arktik mempengaruhi kita semua.”

Editor: Abul Muamar

Penerjemah: Gayatri W.M

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa inggris di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Nazalea Kusuma
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Polusi Cahaya dan Dampaknya terhadap Manusia dan Makhluk Hidup Lainnya
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Menurunnya Keterampilan Literasi Orang Dewasa di Seluruh Dunia

Continue Reading

Sebelumnya: Bagaimana Selandia Baru Berantas Perbudakan Modern
Berikutnya: Grab, Pertumbuhan, dan Emisi Gas Rumah Kaca

Artikel Terkait

seorang nelayan berdiri di kapal kecil di tengah perairan Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE

Oleh Abul Muamar
1 Juli 2025
tembok memanjang di hadapan air laut dengan burung-burung bertengger di atasnya Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi

Oleh Seftyana Khairunisa
30 Juni 2025
kaca yang retak Femisida yang Terus Berulang: Alarm tentang Kekerasan terhadap Perempuan
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Femisida yang Terus Berulang: Alarm tentang Kekerasan terhadap Perempuan

Oleh Abul Muamar
27 Juni 2025
kumbang kepik menempel di dedaunan Penurunan Jumlah Serangga yang Kian Mengkhawatirkan
  • Kabar
  • Unggulan

Penurunan Jumlah Serangga yang Kian Mengkhawatirkan

Oleh Kresentia Madina
27 Juni 2025
lahan sawah dengan pepohonan kelapa di belakang Bagaimana Sekolah Lapang Iklim Bantu Petani Hadapi Dampak Perubahan Iklim
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Bagaimana Sekolah Lapang Iklim Bantu Petani Hadapi Dampak Perubahan Iklim

Oleh Abul Muamar
26 Juni 2025
seorang anak berdiri di sebuah rumah kayu Kemiskinan Anak dan Tingkat Pendapatan yang Rendah saat Dewasa
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Kemiskinan Anak dan Tingkat Pendapatan yang Rendah saat Dewasa

Oleh Abul Muamar
25 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.