Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Sepuluh Wawasan Penting Terkini dalam Ilmu Iklim dari Para Peneliti

Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan tentang perubahan iklim sangatlah penting. Apa saja wawasan penting terkini dalam ilmu iklim?
Oleh Nazalea Kusuma
12 Januari 2024
kaca pembesar menyorot tanaman dengan buku dan bola dunia mini di latar belakang

Foto: Freepik.

Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan iklim telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Gelombang panas, peristiwa cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut, menurunnya keanekaragaman hayati, dan kerusakan lingkungan menimbulkan malapetaka di seluruh planet ini. Perubahan ini berdampak pada semua orang, terutama kelompok rentan. Oleh karena itu, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan tentang perubahan iklim sangatlah penting untuk memitigasi risiko dengan tepat. Lantas, apa saja wawasan penting terkini dalam ilmu iklim?

Keluar Jalur

Setelah berpuluh-puluh tahun penyangkalan, tidak adanya tindakan, kebijakan yang lemah, dan bahkan praktik-praktik berbahaya yang dilakukan oleh pemerintah dan bisnis, dunia keluar dari jalur yang tepat untuk membatasi pemanasan global berdasarkan Perjanjian Paris. Laporan akhir dari Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) mengungkap bahwa suhu permukaan bumi kemungkinan akan mencapai batas 1,5°C pada awal tahun 2030-an.

Oleh karena itu, perlu tindakan tegas, segera, dan efektif. Ilmu pengetahuan tentang iklim sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat mengenai mitigasi iklim. Pada COP28, Future Earth, Earth League, dan World Climate Research Programme meluncurkan laporan tahunan mereka, yakni 10 Wawasan Baru dalam Ilmu Iklim 2023/2024.

Wawasan Utama dalam Ilmu Iklim

Laporan tersebut disusun oleh 67 peneliti terkemuka dari 24 negara, yang dimaksudkan sebagai panduan berbasis ilmu pengetahuan dan bukti untuk negosiasi dan pembuatan kebijakan global.

Sekretaris Eksekutif UNFCCC Simon Stiell mengatakan, “Laporan 10 Wawasan Baru dalam Ilmu Iklim memberikan perangkat penting bagi para pengambil keputusan pada saat kritis dalam kalender iklim setiap tahunnya. Temuan ilmiah dari laporan seperti ini harus menjadi masukan untuk rencana aksi ambisius dan berbasis bukti yang diperlukan dalam dekade kritis percepatan aksi iklim ini.”

Berikut rangkuman sepuluh wawasan penting terkini dalam ilmu iklim:

  1. Suhu bumi melampaui batas 1,5°C tidak dapat dielakkan, namun itu bukanlah akhir dari segalanya. Oleh karena itu, meminimalkan tingkat dan durasi kelampauan ini sangat penting.
  2. Mempertahankan batas 2°C sesuai Perjanjian Paris dapat dicapai dengan penghapusan bahan bakar fosil secara global dengan cepat.
  3. Perlu penghapusan karbon dioksida yang efektif untuk mengatasi emisi yang sulit dihilangkan, dan kebijakan yang tegas sangat penting untuk mencapai skala yang kita perlukan.
  4. Ketergantungan yang berlebihan terhadap penyerap karbon alami sangatlah berisiko karena efektivitasnya mungkin menjadi tidak pasti akibat perubahan iklim. Oleh karena itu, pengurangan emisi harus menjadi prioritas utama.
  5. Keadaan darurat iklim dan keanekaragaman hayati saling terkait, sehingga tata kelola bersama dan kolaborasi holistik sangatlah penting.
  6. Peristiwa gabungan adalah peristiwa yang terjadi ketika beberapa bahaya atau faktor terjadi secara bersamaan atau berurutan, sehingga menimbulkan dampak yang jauh lebih besar dibandingkan peristiwa yang terjadi secara tunggal. Hal ini memperbesar risiko iklim dan harus ditangani dalam perencanaan manajemen risiko.
  7. Mencairnya gletser di pegunungan semakin cepat, mengakibatkan banjir dan kekurangan air.
  8. Imobilitas di wilayah yang terkena risiko perubahan iklim semakin meningkat, sehingga membatasi kemampuan masyarakat untuk melakukan relokasi atau evakuasi.
  9. Mengatasi isu keadilan sosial dapat membantu adaptasi iklim yang lebih efektif dan membangun ketahanan iklim yang lebih kuat.
  10. Reformasi sistem pangan dengan mempertimbangkan kesetaraan dan keadilan sangat penting untuk aksi iklim yang adil.

Kebijakan dan Aksi

Setiap kenaikan suhu sekecil apa pun akan membuat perubahan besar dan berbahaya bagi semua orang dan segala sesuatu di Bumi. Oleh karena itu, pengambilan kebijakan dalam adaptasi iklim harus dilakukan dengan cepat, ketat, dan tegas, yang pada gilirannya mengarah pada transformasi yang bermakna, holistik, dan adil di seluruh sistem kita, terutama yang telah disebutkan di atas.

Dalam siaran pers peluncuran laporan tersebut, Direktur CGIAR Aditi Mukherji menyatakan, “Hubungan erat antara mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, konservasi keanekaragaman hayati, dan kebutuhan masyarakat yang lebih luas, termasuk ketahanan pangan, memerlukan perubahan transformatif dalam cara kita mengatur sistem sosio-ekologi di semua skala bersama-sama.”

Baca laporan selengkapnya di sini.

Penerjemah: Abul Muamar

Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial Green Network Asia untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Nazalea Kusuma
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Naz adalah Manajer Publikasi Digital Internasional di Green Network Asia. Ia pernah belajar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota dan tinggal di beberapa kota di Asia Tenggara. Pengalaman pribadi ini memperkaya persepektifnya akan masyarakat dan budaya yang beragam. Naz memiliki sekitar satu dekade pengalaman profesional sebagai penulis, editor, penerjemah, dan desainer kreatif.

  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Langkah Mundur India dalam Kebijakan Emisi Sulfur Dioksida
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Pentingnya Ruang Terbuka Hijau Perkotaan yang Aksesibel dan Inklusif untuk Semua
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengulik Tren Gaya Hidup Minimalis di TikTok
  • Nazalea Kusuma
    https://greennetwork.id/author/nazalea/
    Mengatasi Tantangan dalam Implementasi Adaptasi Berbasis Ekosistem (EbA)

Continue Reading

Sebelumnya: Pentingnya Regulasi Keberlanjutan dalam Industri Fesyen
Berikutnya: Utopia Cetak Biru Kota Cerdas IKN

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025
Sebuah ilustrasi karya Frendy Marcelino yang menggambarkan tumpukan tote bag dan tumbler tak terpakai yang tumpah keluar dari sebuah tumbler besar. Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia

Oleh Nadia Andayani
20 Agustus 2025
orang-orang menonton pertunjukan teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami” Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”

Oleh Nareswari Reswara Widya
20 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia