Meningkatkan Akses terhadap Vaksin Rabies
Dalam pembangunan berkelanjutan, memastikan akses layanan kesehatan yang adil dan universal merupakan salah satu prioritas utama. Namun hingga saat ini, masih terdapat kesenjangan layanan kesehatan, terutama dirasakan oleh masyarakat di daerah tertinggal. Sebagai contoh, banyak masyarakat pedesaan dan miskin yang tidak memiliki akses terhadap vaksin untuk penyakit yang mengancam nyawa seperti rabies. Saat ini, upaya penyediaan vaksin rabies di seluruh dunia sedang dilakukan.
Apa itu Rabies?
Rabies merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui kontak dengan mamalia yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, ternak, dan satwa liar. Virus ini biasanya menyebar ke manusia melalui air liur, paling sering melalui gigitan.
Penyakit rabies mempengaruhi sistem saraf pusat, menyebabkan demam, nyeri, atau sensasi kesemutan. Rabies juga menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan menelan karena hidrofobia atau aerofobia, serta mengalami kejang tenggorokan saat minum atau bernapas. Saat ini, belum ada alat diagnostik untuk mendeteksi rabies sebelum gejala khasnya muncul. Begitu gejalanya muncul, peluang untuk bertahan hidup nyaris nol.
Hampir semua kasus infeksi rabies disebabkan oleh interaksi manusia dengan anjing yang terinfeksi. Sebagian besar kasus terjadi di Afrika dan Asia, dimana anjing yang terinfeksi rabies seringkali tidak terkontrol dengan baik. Selain itu, risiko lebih tinggi terjadi pada anak-anak karena mereka lebih mungkin tergigit, dan kejadiannya sering kali tidak dilaporkan.
Vaksin Rabies untuk Masyarakat Miskin dan Masyarakat Pedesaan
Rabies dapat berdampak besar terhadap masyarakat terpencil, miskin, dan tinggal di pedesaan yang tidak memiliki program pengendalian dan akses terhadap vaksin. Meski telah ada vaksin dan pengobatan yang efektif, biayanya bisa jadi terlalu mahal atau sulit didapat karena ‘persediaan terbatas’. Sebagai contoh, biaya rata-rata pengobatan rabies setelah terpapar mencapai $108 (setara Rp1,7 juta), belum termasuk ongkos perjalanan.
Dalam hal ini, pendanaan yang tepat dan kerangka kerja yang kuat akan membantu negara mengamankan persediaan vaksin rabies yang cukup untuk melayani masyarakat. Salah satu upaya yang sedang berjalan saat ini adalah inisiatif Gavi, Aliansi Vaksin, yang mendukung negara-negara dalam memastikan akses yang lebih mudah terhadap vaksin rabies profilaksis pascapajanan (PEP).
Inisiatif ini menawarkan pendanaan untuk pasokan vaksin ke negara-negara yang memenuhi pedoman dan mengajukan permohonan. Setiap tahunnya, akan ada tiga periode pengajuan pendanaan. Gavi berharap jika pemerintah menyediakan vaksin rabies, maka biayanya akan jauh lebih terjangkau dibandingkan jika disediakan oleh sektor swasta saja. Inisiatif ini merupakan bagian dari kampanye Zero by 30, yang bertujuan untuk menghilangkan kematian akibat rabies yang disebabkan oleh anjing.
Kesehatan untuk Semua
Memastikan akses yang adil terhadap layanan kesehatan sangatlah penting, terutama di komunitas pedesaan, miskin, dan terpinggirkan dimana penyakit yang dapat dicegah dan diobati dapat berakibat fatal. Fasilitas kesehatan, sumber daya, dan informasi yang tidak memadai membuat masyarakat pedesaan lebih rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, perbaikan mekanisme pendanaan dan kebijakan yang mendukung di sektor ini diharapkan dapat mencapai kemajuan global dalam mewujudkan cakupan kesehatan semesta.
Kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan saling terhubung layaknya tiga sisi segitiga. Isu-isu pembangunan berkelanjutan seperti perubahan iklim, kesejahteraan hewan, keanekaragaman hayati, pangan & nutrisi, kesehatan, dan kemiskinan semuanya saling berkelindan. Oleh karena itu, strategi multi-sektoral dan multi-stakeholder merupakan kunci keberhasilan dalam melakukan pendekatan holistik untuk mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan tanpa seorang pun tertinggal di belakang.
Penerjemah: Abul Muamar
Baca juga versi asli artikel ini dalam bahasa Inggris di Green Network Asia
Kami harap konten ini bermanfaat bagi Anda.
Berlangganan Green Network Asia – Indonesia untuk mendapatkan akses tanpa batas ke semua kabar dan cerita yang didesain khusus untuk membawakan wawasan lintas sektor tentang pembangunan berkelanjutan (sustainable development) dan keberlanjutan (sustainability) di Indonesia dan dunia.