Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

ARMY dan KPOP4PLANET Desak Hyundai Mundur dari Kemitraan dengan Adaro

ARMY Indonesia dan KPOP4PLANET mendesak Hyundai untuk mundur dari kemitraan dengan PT Adaro yang berencana membangun PLTU batu bara berkapasitas 1,1 GW di Kaltara untuk memproduksi aluminium.
Oleh Abul Muamar
30 Maret 2023
Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’.

Penggemar BTS menunjukkan poster bertulisan ‘No BTS on A Dead Planet’. | Foto: KPOP4PLANET.

Komunitas terbangun dan bergerak atas dasar keterikatan. Dasar itu memungkinkan komunitas untuk memperhatikan, mengawasi, hingga mengkritik suatu hal yang berkaitan dengan entitas yang menyatukan mereka. 

Baru-baru ini, komunitas penggemar BTS di Indonesia (ARMY Indonesia) bersama platform KPOP4PLANET melayangkan surat terbuka kepada Hyundai Motor Company, produsen otomotif asal Korea Selatan. Surat terbuka itu berisi desakan kepada Hyundai untuk mundur dari kemitraan dengan perusahaan pertambangan PT Adaro Minerals Indonesia yang berencana membangun PLTU batu bara berkapasitas 1,1 GW di Kalimantan Utara. PLTU batu bara itu akan menjadi sumber energi untuk memproduksi aluminium yang dibutuhkan oleh Hyundai.

Kemitraan Hyundai dengan Adaro

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan permintaan aluminium di antara para produsen otomotif global seiring meningkatnya tren kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Tidak ingin tertinggal dalam ceruk bisnis yang satu ini, Hyundai pun ingin memastikan pasokan aluminium untuk produksi kendaraan mereka terjaga.

Pada November 2022 di sela-sela pertemuan B20 di Bali, Hyundai menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Adaro untuk menjamin pasokan aluminium yang stabil. Dalam MoU tersebut, Hyundai dapat membeli aluminium dari Adaro dengan jumlah maksimum 100.000 ton per tahun. Adaro akan memproduksi dan memasok aluminium untuk Hyundai melalui perusahaan anaknya, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI). Ada juga negosiasi pertama mengenai pembelian aluminium rendah karbon yang diproduksi KAI di masa mendatang.

Hyundai berencana menggunakan alumunium dari smelter Adaro untuk produksi mobilnya, di mana mereka mengklaim smelter tersebut “ramah lingkungan” karena akan ditenagai oleh PLTA dari Sungai Kayan. Namun, dari perencanaan dan jadwal proyeknya, PLTA tersebut baru akan tersedia pada tahun 2029. Sementara pada tahap pertama, smelter Adaro masih bergantung pada energi batu bara.

Reaksi Penggemar K-Pop

Kerja sama tersebut bertolak belakang dengan pengumuman Hyundai pada Juli 2021, di mana perusahaan Korea Selatan itu berkomitmen untuk mencapai netralitas karbon dalam operasi globalnya dan menjadi bagian dari RE100. Hyundai menyatakan rencana mereka untuk beralih dari energi fosil dan menggunakan energi terbarukan seperti energi matahari dan angin untuk mencapai target karbon netral pada 2045.

Hal inilah yang menjadi sorotan ARMY Indonesia dan KPOP4PLANET. Melalui surat terbuka, mereka mendesak Hyundai, yang menggandeng BTS sebagai brand ambassador mobil listrik Ioniq EV, untuk mundur dari kerja sama tersebut. Surat terbuka dilengkapi dengan petisi yang meminta perusahaan untuk mengungkapkan sumber energi produksinya. Surat terbuka dan petisi ini merupakan bagian dari kampanye KPOP4PLANET ‘Hyundai, Drop Coal’ yang terinspirasi dari lagu ’Mic Drop’.

“Hyundai adalah salah satu merek yang kita pikirkan ketika mendengar kalimat ‘kendaraan ramah lingkungan’, terutama setelah idola kami menjadi representasi dan secara aktif membicarakan merek tersebut. Itulah mengapa kami mendorong Hyundai untuk menjalankan prinsip mereka dan mundur dari proyek yang tidak hanya membahayakan lingkungan tetapi juga merugikan masyarakat lokal,” kata Nurul Sarifah, aktivis KPOP4PLANET.

Beberapa penggemar K-Pop juga turut bereaksi atas kerja sama Hyundai dengan Adora ini. Inez, seorang SONE–sebutan untuk penggemar dari Girls’ Generation–mengatakan, “Saya selalu mengira Hyundai adalah merek yang peduli dengan lingkungan tapi saya terkejut dan kecewa ketika melihat berita tersebut.”

Sharon, organizer dari BTS ARMY Help Center Indonesia, berujar, “Kami telah melihat dan mengalami sendiri dampak dari bencana iklim. Mulai dari banjir, polusi udara, kekeringan, dan banyak lagi. Kami tidak ingin PLTU baru nantinya menambah runtutan panjang bencana ini. Kami ingin hidup di bumi yang sehat, dan seperti kata idola kami, kami ingin menjadi welcome generation.”

Perlu Konsistensi Komitmen

Kepedulian terhadap keberlangsungan Bumi dan komitmen keberlanjutan memerlukan konsistensi dalam setiap kebijakan, tindakan, dan langkah yang diambil. Tanpanya, komitmen yang diumbar hanya akan jatuh pada jurang greenwashing yang akan membahayakan dan merugikan banyak pihak, termasuk institusi/organisasi atau perusahaan yang mengusung komitmen itu sendiri.

“Hipokrit bagi Hyundai untuk mengklaim dirinya sebagai pemimpin dalam memasok mobil listrik tapi di saat yang bersamaan membeli aluminium yang diproduksi oleh energi kotor. Rencana Hyundai untuk membeli aluminium Adaro yang diproduksi PLTU baru adalah sebuah bencana bagi iklim dan dapat melemahkan komitmen perusahaan untuk mencapai karbon netral di 2045,” kata Nabilla Gunawan, Juru Kampanye Market Forces.

Join Green Network Asia – Ekosistem Nilai Bersama untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Belajar, berbagi, berjejaring, dan terlibat dalam gerakan kami untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Jadi Member Sekarang

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Mengulik Dampak Pembangunan Kawasan Industri Takalar

Continue Reading

Sebelumnya: India Investasi $2,3 Miliar untuk Pengembangan Hidrogen Hijau
Berikutnya: Korea Selatan Tinjau Ulang Rencana Aturan 69 Jam Kerja Sepekan

Lihat Konten GNA Lainnya

Pembangkit listrik tenaga nuklir dengan dua menara pendingin besar yang mengeluarkan uap di malam hari, dikelilingi lampu-lampu dan struktur industri lainnya. Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menilik PLTN Terapung: Potensi dan Tantangan Energi Nuklir di Indonesia

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
28 Oktober 2025
Seorang pria menjual dan mengipas jagung bakar di samping meja yang penuh dengan kelapa muda. Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Mengintegrasikan Keberlanjutan dalam Upaya Gastrodiplomasi Indonesia

Oleh Nazalea Kusuma dan Dina Oktaferia
28 Oktober 2025
Cover buku We are Eating the Earth: The Race to Fix Our Food System and Save Our Climate oleh Michael Grunwald. Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?
  • GNA Knowledge Hub
  • Kolom Penasihat GNA
  • Resensi Buku

Bagaimana Memberi Makan Sembilan Miliar Orang Sembari Mendinginkan Langit?

Oleh Jalal
27 Oktober 2025
orang-orang diatas pohon saling membantu naik ke atas Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia
  • GNA Knowledge Hub
  • Opini

Bukan Sekadar Memimpin, tapi Juga Melakukan Transformasi: Bagaimana Perempuan Membentuk Kembali Keadilan Iklim di Asia

Oleh Cut Nurul Aidha dan Aimee Santos-Lyons
27 Oktober 2025
siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia