Eksperimen Universal Basic Income di Yogyakarta Tercatat oleh Stanford BIL
Kesejahteraan yang belum merata masih menjadi salah satu isu utama di Indonesia hingga hari ini. Masih banyak penduduk yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup karena pendapatan yang rendah–atau bahkan sangat rendah. Sehubungan dengan hal ini, gagasan jaminan pendapatan dasar semesta (jamesta) atau Universal Basic Income (UBI) menawarkan solusi potensial, dan eksperimen penerapannya di Daerah Istimewa Yogyakarta telah membuktikan potensi itu. Kini, setahun setelah hasil risetnya dirilis oleh Indonesian Basic Income Guarantee (IndoBIG) Network pada 2023, eksperimen UBI di DIY telah tercatat oleh Stanford Basic Income Lab dan masuk dalam peta eksperimen penerapan UBI dunia.
Jamesta Istimewa: Eksperimen Universal Basic Income (UBI) di DI Yogyakarta
Jaminan pendapatan dasar semesta (Jamesta/UBI) merupakan konsep yang menawarkan pemberian dana tunai reguler secara periodik kepada setiap warga tanpa memandang status ekonomi, sosial, pekerjaan, dan kondisi lainnya.
Eksperimen penerapan UBI berbasis crowdfunding telah berlangsung di Yogyakarta dalam kurun waktu November 2021 hingga April 2022 dengan dukungan dari donatur publik, relawan, dan yayasan penggalangan dana. Proyek bernama Jamesta Istimewa ini memberikan dana tunai sebesar Rp500 ribu kepada 25 orang dari berbagai latar belakang usia, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan, yang dipilih secara acak dari 2.100 pendaftar.
Penilaian dampak sosial dari eksperimen tersebut dilakukan dengan mengukur perubahan pada lima belas dimensi, yakni pendapatan, status pekerjaan dan karier, kesehatan umum, produktivitas, kesehatan mental, pemanfaatan waktu luang, status ketahanan pangan, kepuasan hidup, gaya hidup, kualitas hubungan dengan keluarga, kualitas hubungan sosial, kemampuan membayar utang, tingkat pengeluaran, kepercayaan terhadap pemerintah, dan relasi gender.
Hasil riset eksperimen UBI di DIY menunjukkan bahwa pemberian jaminan pendapatan dasar telah secara signifikan membantu meningkatkan pendapatan para penerima manfaat dan meningkatkan status ketahanan pangan mereka. Selain itu, pemberian jaminan pendapatan dasar juga tidak mengubah gaya hidup dan pemanfaatan waktu luang para penerima manfaat, serta tidak mengganggu atau mengurangi produktivitas mereka.
Peluang dan Tantangan Penerapan UBI
Di berbagai negara, UBI telah diterapkan atau diujicobakan dengan hasil yang beragam. Meski gagasan ini masih diperdebatkan, antara lain karena dianggap dapat menurunkan produktivitas dan motivasi kerja seseorang, beberapa negara yang pernah menerapkannya menunjukkan bahwa UBI cukup efektif dalam membantu meningkatkan kesejahteraan warga penerima manfaat, di antaranya Kanada, Spanyol, Finlandia, Kenya, Namibia, dan India.
Namun, terdapat tantangan signifikan untuk menerapkan UBI secara nasional, terutama di negara padat penduduk seperti Indonesia. Dalam kertas kerja “Jaminan Penghasilan Dasar Untuk Semua”, Founder IndoBIG Network Yanu Endar Prasetyo memaparkan sejumlah tantangan dalam penerapan UBI, salah satunya dapat menimbulkan tekanan finansial pada negara. Pengeluaran negara akan membengkak dengan pemberian uang tunai kepada seluruh warga.
Hambatan administrasi dan birokrasi merupakan tantangan berikutnya; dalam hal ini, penerapan UBI tidak akan efektif tanpa ditopang oleh sistem administrasi dan pendataan yang baik. Tantangan lainnya adalah bahwa UBI dinilai dapat berdampak negatif terhadap pasar tenaga kerja dan sistem jaminan sosial.
Namun, UBI dapat menjadi solusi atas beberapa persoalan seperti meningkatnya biaya hidup, ketidakpastian pekerjaan dan pendapatan, tingginya angka pengangguran dan terbatasnya lapangan pekerjaan, hingga meningkatnya ketimpangan di tengah polikrisis yang melanda dunia. Oleh karena itu, dengan tetap mempertimbangkan seluruh tantangan yang telah disebutkan, penerapan jaminan pendapatan dasar dapat diprioritaskan terutama untuk kelompok rentan. Pada akhirnya, kesejahteraan bagi semua adalah hal fundamental yang mesti diwujudkan dalam pembangunan berkelanjutan agar tidak ada seorang pun yang tertinggal di belakang.“Kesejahteraan seorang individu tidak dapat dilepaskan dari kesejahteraan komunitas secara keseluruhan. No one is safe until everyone is safe. Oleh karena itu, UBI dapat dilihat sebagai instrumen kebijakan yang dapat memperkuat ikatan sosial, dimana setiap orang, tanpa memandang latar belakang, berhak mendapatkan dukungan dasar dari negara berupa jaminan pendapatan dasar bagi semua,” kata Yanu.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Amar adalah Manajer Editorial Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor.