Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kominfo Dorong Perkembangan Startup Digital melalui HUB.ID Summit

Melalui HUB.ID Summit 2022, para pelaku startup digital dipertemukan dengan para pemodal ventura, mitra bisnis, pemerintah, maupun BUMN, yang memungkinkan bisnis mereka berkembang.
Oleh Abul Muamar
15 September 2022
dua orang pria dan tiga orang wanita sedang menatap layar komputer.

Foto oleh Jason Goodman di Unsplash.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak bermunculan perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi di Indonesia. Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Aruna adalah segelintir nama yang terbilang berhasil. Namun, tidak semua startup mampu bertahan. Keterbatasan modal dan Pandemi COVID-19 membuat banyak startup gulung tikar.

Untuk mendorong pengembangan startup digital nasional, Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar HUB.ID Summit 2022. Melalui forum ini, para pelaku startup digital dipertemukan dengan para pemodal ventura, mitra bisnis, pemerintah, maupun BUMN, yang memungkinkan bisnis mereka berkembang dengan menjalin kerjasama.

Dorong Startup Jadi Raksasa Teknologi

HUB.ID Summit 2022 dihadiri 80 startup digital dan 80 mitra bisnis. Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan menyatakan, sebagai regulator, fasilitator, dan akselerator, Kementerian Kominfo mendorong startup digital menjadi raksasa teknologi. Menurutnya, kearifan lokal bisa menjadi kekuatan startup di Tanah Air.

“Dengan kombinasi pasar yang menguntungkan dan startup teknologi yang berakar pada kearifan lokal, kami optimis bahwa startup digital di Indonesia bisa menggaet investor untuk berkolaborasi,” kata Semuel.

Nilai investasi pada HUB.ID Summit 2022 mencapai sekira USD16,5 juta. Pertumbuhan itu didasarkan pada nilai investasi serta bagaimana startup penerima investasi dapat menjalankan bisnis yang lebih berkelanjutan (sustainable). 

“Kita tidak puas hanya punya seribu startup-startup kecil. Kita ingin ke depan Indonesia juga punya startup besar, yang klasifikasinya unicorn atau decacorn. Kita ingin agar startup Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, menjadi penguasa, menjadi leader di negeri sendiri,” kata Direktur Ekonomi Digital Kemkominfo, I Nyoman Adhiarna.

Pertemuan puncak para pelaku startup dan ekonomi digital G20 tersebut diikuti oleh startup yang bergerak di lima sektor bisnis, yakni Enterprise and Government Tech, Agritech and Fishery, Healthcare Tech, Social Commerce and SNI Enablers, serta Web 3.0. Sejumlah startup lokal turut serta dalam HUB.ID Summit, antara lain Cakap, Komunal, Nusantics, Sinbad, dan Xurya.

Langkah Kementerian Kominfo

Indonesia berada di peringkat ke-5 dunia sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak. Tercatat, pada 2021, jumlah startup di Indonesia mencapai 2.391. Indonesia juga menjadi tujuan pengembangan startup untuk investasi dan menduduki peringkat tertinggi di Asia Tenggara, dengan nilai investasi 42 persen dari seluruh negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan bahwa pemerintah memberikan perhatian serius dalam pengembangan ekonomi digital nasional agar startup Indonesia naik kelas. Mulai dari pembangunan infrastruktur digital secara besar-besaran di hulu, pelatihan-pelatihan terhadap sumberdaya manusia digital di semua lini baik tingkat dasar, tingkat menengah, dan tingkat lanjut.

Kementerian Kominfo juga menyiapkan SDM untuk tata kelola spektrum frekuensi yang memungkinkan operator seluler mengembangkan usaha dan membangun jaringan lebih luas menjangkau seluruh wilayah Tanah Air.

“Mengingat proyeksi digital ekonomi Indonesia di tahun 2030 sekitar USD315 miliar, hampir setara dengan 42 persen ekonomi digital di ASEAN, jadi begitu besar. Maka perlu kita siapkan dan bekerja bergandengan tangan bersama-sama,” kata Johnny.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Dunia yang Kian Gemerlap dan Kelap-kelip Kunang-Kunang yang Kian Lenyap
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Peta Jalan Dekarbonisasi Industri untuk Tekan Emisi di Subsektor Intensif-Energi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Continue Reading

Sebelumnya: Mewujudkan Ekonomi Sirkular dengan 5 Sektor Potensial
Berikutnya: ARUNA: Startup Perikanan yang Memberdayakan Nelayan

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia