Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan
  • GNA Internasional
  • Jadi Member
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Akar Rumput
  • Muda
  • Siaran Pers
  • Corporate Sustainability
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Tingkatkan Daya Saing Pariwisata Nasional, Indonesia Luncurkan Holding BUMN Pariwisata “InJourney”

Selama ini, anak-cucu perusahaan BUMN berjalan sendiri-sendiri dan tidak terkonsolidasi sehingga pengelolaan pariwisata di Indonesia menjadi sangat lemah.
Oleh Abul Muamar
17 Januari 2022
Candi Prambanan di bawah langit biru dan putih berawan

Candi Prambanan | Foto: Pixabay

Presiden Republik Indonesia Joko (Jokowi) Widodo secara resmi meluncurkan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung bernama Injourney di Pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah, NTB, pada Kamis (13/1/2022). Induk perusahaan BUMN Pariwisata ini diharapkan dapat menunjang integrasi sektor pariwisata, mulai dari bisnis penerbangan, pelayanan bandara, konten promosi, event, atraksi, akomodasi, manajemen kawasan destinasi wisata, hingga retail suvenir.

Menurut Jokowi, penataan BUMN Pariwisata ini adalah sebuah keharusan mengingat selama ini, anak-cucu perusahaan BUMN berjalan sendiri-sendiri dan tidak terkonsolidasi sehingga pengelolaan pariwisata di Indonesia menjadi sangat lemah. Masalah ini kemudian berkelindan dengan manajemen yang buruk. Kondisi ini sangat disesalkan mengingat Indonesia memiliki potensi pariwisata yang besar.

“Pengelolaan dan manajemen kita kalah jauh, kalah jauh sekali dengan perusahaan-perusahaan swasta. Padahal asetnya bagus-bagus, dengan lokasi-lokasi strategis yang premium tapi tidak dikelola dengan manajemen yang baik,” kata Jokowi.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa InJourney akan berupaya menyatukan infrastruktur sektor pariwisata. Dari integrasi anak-anak perusahaan BUMN sektor pariwisata ini, kata Erick, akan muncul aset senilai Rp 260 triliun.

Berangkat dari pernyataan Menteri BUMN, Jokowi ingin agar potensi wisata yang ada di Indonesia dapat dimaksimalkan dan dikelola dengan baik. Sebagai contoh, Jokowi ingin ajang MotoGP 2022 di Mandalika dan Presidensi G20 dapat dijadikan momentum emas dalam mempersiapkan destinasi pariwisata dan menunjukkan kepada dunia pengelolaan destinasi yang bersih, rapi, dan profesional.

“Saya juga ingin mengingatkan bahwa holding-isasi ini harus membuat Holding BUMN Pariwisata menjadi gesit dan lincah serta profesional, karena kunci ini. Membuat tata kelola menjadi lebih efisien dan lebih simpel dan sederhana. Jangan sampai justru muncul keribetan-keribetan baru, atau memindahkan persoalan-persoalan lama ke bentuk persoalan-persoalan baru,” kata Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan agar upaya pengembangan pariwisata ini dapat dirasakan dampaknya oleh masyarakat sekitar, terutama dalam hal ekonomi serta penciptaan lapangan pekerjaan, sesuai dengan Goal 8 dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) tentang pariwisata berkelanjutan. Oleh karena itu, masyarakat setempat di mana pariwisata itu dikembangkan harus mendapat peran dan dilibatkan.

Sebelum pandemi COVID-19, sektor pariwisata menjadi kontributor devisa terbesar kedua dengan pendapatan domestik bruto (PDB) mencapai 10 miliar dolar AS dan menyediakan 13 juta lapangan kerja.

“Berikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi bagian, ini penting sekali, menjadi bagian dari kemajuan pariwisata yang ada di daerahnya, menjadi bagian dari kemajuan negara kita, Indonesia,” imbuh Jokowi.

Untuk diketahui, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung dipimpin oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero). Anggotanya terdiri dari PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), dan PT Sarinah (Persero). 

Dengan adanya pandemi COVID-19, momentum ini sekaligus menjadi harapan untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Pengembangan pariwisata berkelanjutan membutuhkan komitmen kepemimpinan yang kuat (political will) dan partisipasi semua pemangku kepentingan untuk memperbaiki tata kelola pariwisata yang baik untuk ekonomi, masyarakat, dan lingkungan. 

Editor: Marlis Afridah

Sumber: Transkrip Peluncuran InJourney

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Bagaimana Kerja Sama Indonesia-Prancis dalam Memperkuat Industri Kakao
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Mengatasi Isu Kesepian di Kalangan Lansia
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Mengulik Dampak Pembangunan Kawasan Industri Takalar

Continue Reading

Sebelumnya: OJK Dorong Milenial Manfaatkan KUR untuk Kembangkan “Entrepreneurship” di Sektor Pertanian
Berikutnya: Kenalan dengan T20: Bank Ide Rekomendasi Kebijakan Berbasis Riset untuk G20

Lihat Konten GNA Lainnya

siluet pabrik dengan asap yang keluar dari cerobong dan latar belakang langit oranye dan keabuan Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menyoal Akuntabilitas dalam Tata Kelola Perdagangan Karbon

Oleh Seftyana Khairunisa
24 Oktober 2025
fotodari atas udara mesin pemanen gabungan dan traktor dengan trailer yang bekerja di ladang yang berdekatan, satu berwarna hijau dan yang lainnya berwarna keemasan Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Transformasi Sistem Pangan Dunia untuk Bumi yang Sehat

Oleh Kresentia Madina
24 Oktober 2025
Tiga anak sedang mengikuti lomba balap karung di antara balon yang tergantung, sementara dua anak di samping memberi taburan bedak. Mereka mengenakan kaos merah putih dan berada di jalan tanah di antara pepohonan. Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Memperkuat Pendidikan Nonformal untuk Perluas Akses Pendidikan bagi Semua

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
23 Oktober 2025
Dua orang duduk di perahu menyusuri perairan dengan salah seorang menebar benih ikan. Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Memberdayakan Pembudidaya Ikan Skala Kecil untuk Akuakultur Berkelanjutan

Oleh Attiatul Noor
23 Oktober 2025
tumpukan sampah yang dibakar Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Langkah Pemerintah Dorong Pengelolaan Sampah Perkotaan menjadi Energi

Oleh Abul Muamar
22 Oktober 2025
gambar jarak dekat sebuah botol air plastik terdampar di bibir pantai yang berbuih Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Mengulik Potensi Desalinasi untuk Atasi Krisis Air

Oleh Ponnila Sampath-Kumar
22 Oktober 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Laporan Akar Rumput GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia