Skip to content
  • Tentang
  • GNA Advisory & Consulting
  • Kemitraan Iklan GNA
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Memulihkan Industri Penerbangan yang Ramah Lingkungan

Pemerintah berupaya menerapkan penerbangan ramah lingkungan melalui Navigasi Berbasis Kinerja (PBN) dengan dukungan dari Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA).
Oleh Abul Muamar
27 Oktober 2022
pesawat Garuda Indonesia dengan tulisan ‘Ayo Pakai Masker’ terbang rendah dan rodanya telah keluar.

Pesawat Garuda Indonesia terbang rendah di Bandara Soekarno-Hatta. | Foto oleh Fasyah Halim di Unsplash.

Pandemi COVID-19 menghantam perekonomian dunia di berbagai sektor, termasuk penerbangan. Pada 2020, BPS mencatat jumlah penumpang pesawat domestik mengalami penurunan drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kini, industri penerbangan Indonesia mulai pulih seiring melandainya kasus COVID-19.

Akan tetapi, jika kita ingat akan keadaan Bumi yang semakin panas, memulihnya industri penerbangan tersebut bukanlah hal yang pantas dirayakan dengan sorak-sorai. Apalagi, pesawat udara menghasilkan 2% total emisi karbon dioksida (CO2) setiap tahunnya, atau sebanyak 13% dari emisi CO2 yang dihasilkan dari seluruh kendaraan secara global. Karenanya, perlu ada perhatian khusus bagi pemulihan industri penerbangan yang beriringan dengan upaya untuk memitigasi perubahan iklim.

Untuk itu, pemerintah berupaya menerapkan penerbangan yang lebih ramah lingkungan melalui Navigasi Berbasis Kinerja/Performance Based Navigation (PBN), dengan dukungan dari Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa/European Union Aviation Safety Agency (EASA).

Navigasi Berbasis Kinerja

Navigasi Berbasis Kinerja (PBN) menggunakan satelit dan peralatan di dalam pesawat untuk membantu navigasi pilot. PBN memungkinkan pesawat untuk beroperasi dengan aman saat kondisi cuaca sedang buruk dan pada daerah yang sulit secara geografis. Inisiatif ini meningkatkan efisiensi operasional sehingga mengurangi dampak lingkungan dari penerbangan.

“PBN mengarah pada penerbangan yang lebih aman dan hijau, menghubungkan masyarakat serta meningkatkan perdagangan dan pariwisata. Ini juga tidak memerlukan alat bantu navigasi darat yang mahal, sehingga menghemat instalasi dan pemeliharaan,” kata Sekretaris Jenderal Kemenhub Novie Riyanto.

Pada tanggal 18 Mei 2022, Direktur Eksekutif EASA Patrick Ky mengunjungi pusat pelatihan ATR di Singapura untuk menerbangi rute PBN dengan menggunakan simulator penerbangan ATR untuk Bandara Atambua, Bajawa, dan Larantuka di Nusa Tenggara Timur (NTT).

ATR memberikan kontribusi aktif, termasuk melalui kerja sama dengan EASA dan pemerintah daerah untuk mempromosikan pengembangan PBN. Operator ATR menyediakan konektivitas penting bagi masyarakat, terutama di daerah dengan lapangan terbang yang kondisinya sulit. Mengubah pendekatan visual menjadi pendekatan berinstrumen akan membantu mengurangi gangguan operasional dan meningkatkan keselamatan.

Dukungan EASA ini mewakili Uni Eropa sebagai bagian dari Proyek Kemitraan Penerbangan (APP) Uni Eropa dan Asia Tenggara. Tujuannya untuk meningkatkan kemitraan politik, ekonomi, dan lingkungan antara Uni Eropa dan Asia Tenggara dalam sektor penerbangan sipil.

“Inisiatif PBN, yang dilakukan EASA bersama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara RI, merupakan model kerja sama yang luar biasa antara Uni Eropa dan Indonesia untuk meningkatkan keselamatan. Inisiatif ini akan diperluas dengan mencakup bandara lainnya di gugusan kepulauan Indonesia yang dilayani oleh pesawat ATR turboprop bermesin ganda,” kata Vincent Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia.

Prioritas Pemulihan

Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Kemenhub untuk mengurangi emisi CO2 pada sektor penerbangan dan selaras dengan empat prioritas utama yang harus dilakukan dalam upaya pemulihan industri penerbangan, yakni:

  • Mempercepat pemulihan konektivitas udara yang aman dan efisien untuk pariwisata dan perdagangan.
  • Melakukan pemulihan dengan mempertimbangkan masa depan yang berkelanjutan dan memperhatikan isu lingkungan.
  • Mendorong lebih banyak kerja sama antarnegara, lembaga keuangan, dan sektor swasta internasional. 
  • Memanfaatkan digitalisasi dan inovasi teknologi.

“Indonesia memiliki kepentingan besar pada pertumbuhan dan pemulihan sektor penerbangan sipil global yang ramah lingkungan, mengingat Indonesia memiliki 251 bandara dan diproyeksikan International Air Transport Association (IATA) akan menjadi pasar transportasi udara terbesar keempat dunia pada tahun 2036,” kata Menhub Budi Karya Sumadi.

Beberapa hal yang dapat mendorong terwujudnya penerbangan yang ramah lingkungan, menurut Menhub, adalah: 

  • Meningkatkan produksi dan ketersediaan bahan bakar pesawat yang ramah lingkungan (sustainable aviation fuels/SAF) dengan harga yang terjangkau. 
  • Meminta negara-negara untuk mendorong penggunaan seluruh bahan baku bioenergi untuk pembuatan SAF tanpa diskriminasi.
  • Pendanaan dan kerjasama teknis dalam rangka mengurangi emisi CO2 bagi sektor penerbangan sipil global.

Berlangganan GNA Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Abul Muamar
Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor di beberapa media tingkat nasional.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Jerman Danai Proyek SETI untuk Dekarbonisasi Sektor Bangunan dan Industri di Indonesia
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Memutus Lingkaran Setan Kekerasan dalam Pendidikan Dokter Spesialis
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Pemerintah Luncurkan Peta Jalan Hidrogen dan Amonia Nasional
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kelindan Penurunan Angka Kelahiran dan Meningkatnya Biaya Hidup

Continue Reading

Sebelumnya: Penghentian PLTU Batubara dengan Mekanisme Transisi Energi
Berikutnya: Gajah Asia Memerlukan Manajemen Konflik Manusia-Satwa Liar

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

Sejumlah petani di Bengkulu menggiling padi di tengah sawah Penghapusan Rafaksi dan Dampaknya terhadap Tata Kelola Beras
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Penghapusan Rafaksi dan Dampaknya terhadap Tata Kelola Beras

Oleh Andi Batara
13 Agustus 2025
botol plastik yang mengapung di dalam air Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Potret Polusi Plastik di Asia Tenggara dan Asia Timur

Oleh Kresentia Madina
13 Agustus 2025
pemandangan danau yang rusak Neokolonialisme Terselubung dalam Kemasan “Sustainable Tourism” di Danau Toba
  • Opini
  • Unggulan

Neokolonialisme Terselubung dalam Kemasan “Sustainable Tourism” di Danau Toba

Oleh Adzra’a Aqiilah Luthfi
12 Agustus 2025
dua perempuan mengenakan pakaian tradisional Peru duduk di dekat dinding batu Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Tantangan dan Peluang AI untuk Masyarakat Adat

Oleh Kresentia Madina
12 Agustus 2025
seorang perempuan sedang menggoreng kerupuk yang ditaruh di atas tampah Mengulik Tantangan Pembiayaan Hijau untuk UMKM di Indonesia
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Mengulik Tantangan Pembiayaan Hijau untuk UMKM di Indonesia

Oleh Abul Muamar
11 Agustus 2025
seseorang memegang ponsel Mengulik Sistem Peringatan Dini Berbasis Ponsel
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Sistem Peringatan Dini Berbasis Ponsel

Oleh Kresentia Madina
11 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Internship GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia