Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Proyek Jalan Lenyapkan Air Terjun Kedung Kandang di Gunungkidul

Penghancuran Air Terjun Kedung Kandang akibat proyek pembangunan jalan menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kesadaran dan wawasan lingkungan serta penilaian dampak warisan budaya dalam proyek pembangunan infrastruktur.
Oleh Abul Muamar
18 Juli 2023
Air Terjun Kedung Kandang dipotret dari terasering persawahan.

Air Terjun Kedung Kandang dipotret dari terasering persawahan. | Foto: Abul Muamar.

Hari ini, tidak ada lagi Air Terjun Kedung Kandang yang berada di kawasan Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Air terjun bertingkat-tingkat itu dihancurkan karena berada di jalur lintasan proyek pembangunan jalan alternatif Gading-Tawang.

“Sekarang sudah dibangun jalan. Sehingga daya tarik Air Terjun Kedung Kandang yang berada dalam satu kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran hilang,” kata Sugeng Handoko, anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nglanggeran.

Sejak April 2023, alat-alat berat keluar-masuk lokasi air terjun tersebut untuk memulai proyek pembangunan jalan yang akan menghubungkan Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Sleman itu.

“Pengembangan akses di Kedung Kandang membuat Desa Wisata Nglanggeran kehilangan daya tarik alam berupa alam yang asri, terasering sawah dengan air terjun Kedung Kandang. Selain itu mengurangi pemandangan glamping di dekat Kedung Kandang,” ujar Sugeng.

Pesona Air Terjun Kedung Kandang 

Air Terjun Kedung Kandang berada dalam kawasan Gunung Api Purba yang merupakan bagian dari Geosite Gunung Sewu yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark. Dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam dari Kota Yogyakarta, air terjun ini dikelilingi oleh bentang pepohonan dan terasering sawah. Selama ini, banyak wisatawan mengunjungi air terjun ini untuk berkemah, mandi, dan menikmati alam. 

Untuk menuju objek wisata ini, pengunjung mesti berjalan kaki menuruni jalur persawahan dan kebun warga sekitar 800 meter, dengan semak-semak belukar dan tanaman liar yang tumbuh di sepanjang jalur. Burung-burung dan berbagai serangga liar masih dapat ditemui di tempat ini.

Selain sebagai objek wisata yang turut mengantarkan Desa Nglanggeran meraih penghargaan desa wisata terbaik dunia pada 2021 dari UNWTO, air terjun tersebut merupakan sumber air bagi petani dan warga di kawasan Nglanggeran. Pemandangan terbaik air terjun ini bisa dinikmati saat musim penghujan. Namun, Air Terjun Kedung Kandang sudah tidak ada lagi sekarang. 

Upaya Penolakan

Sugeng dan para pengurus Pokdarwis Nglanggeran lainnya telah berupaya menentang rencana pembangunan jalan alternatif tersebut di berbagai forum yang melibatkan Dinas Pariwisata Gunungkidul dan para pemangku kepentingan terkait lainnya. Mereka meminta agar proyek pembangunan jalan tidak sampai merusak objek wisata tersebut. Mereka juga telah menyampaikan berbagai dampak yang akan terjadi bila air terjun itu dihancurkan, di antaranya daya tarik wisata yang hilang hingga rusaknya salah satu sumber air bersih di desa tersebut. 

“Kita sudah pernah usul ke pemerintah agar pembangunan itu memperhatikan keberlanjutan alam, lingkungan, sosial, dan budaya di Nglanggeran, tapi mungkin tidak didengar,” kata Sugeng.

Pembangunan jalan alternatif Gading-Tawang sendiri merupakan proyek pemerintah Provinsi D.I.Y. Meskipun menumbalkan Air Terjun Kedung Kandang, pembangunan jalan tersebut tetap dilanjutkan oleh pemerintah setempat dengan alasan bahwa air terjun tersebut tidak termasuk situs warisan geologi.

“Kedung Kandang bukan dalam satu delineasi warisan geologi yang sudah ditetapkan menjadi kawasan cagar alam geologi Gunung Api Purba Nglanggeran. Warisan geologinya di Gunung Api Purba-nya, ini yang utama, yang lainnya hanya pendukung,” ujar Plt Kepala Dispar Gunungkidul Hary Sukmono.

Jangan Sampai Terulang

Sembari merampungkan pembangunan jalan tersebut, pemerintah DIY dan Kabupaten Gunungkidul tengah merumuskan pembangunan untuk menciptakan daya tarik baru di lokasi Air Terjun Kedung Kandang yang telah dihancurkan. Rencananya, akan dibangun jembatan dengan bentuk yang unik sehingga pengunjung masih dapat menikmati pemandangan terasering sawah. Namun, air terjun alami tersebut tetap tidak dapat dikembalikan.

Penghancuran air terjun tersebut menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kesadaran dan wawasan lingkungan serta penilaian dampak warisan budaya dalam proyek pembangunan infrastruktur. Sosialisasi dan edukasi kepada seluruh pihak perlu ditingkatkan agar hal serupa tidak terulang. 

“Kita harus hati-hati sekali menanggapi ini. Jangan sampai warisan UNESCO sebagai situs heritage itu terganggu. Harus ada heritage impact assessment,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Demokrasi yang Cacat di Indonesia: Kebebasan Berpendapat di Bawah Ancaman Kekerasan Aparat
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Ketimpangan, Pengangguran, hingga Korupsi yang Merajalela: 6 Isu Sosial yang Mendesak untuk Diatasi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Dunia yang Kian Gemerlap dan Kelap-kelip Kunang-Kunang yang Kian Lenyap
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Peta Jalan Dekarbonisasi Industri untuk Tekan Emisi di Subsektor Intensif-Energi

Continue Reading

Sebelumnya: Skenario Baru untuk Pelaporan Keberlanjutan di Singapura
Berikutnya: ​​Konferensi Pembelajaran Sepanjang Hayat: Mendorong Pembelajaran dan Pendidikan Orang Dewasa

Lihat Konten GNA Lainnya

Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia