Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Asia
Banner Ads Green Network ID
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Dunia
  • Muda
  • SDGs
  • Topik
  • #LetterfromtheFounder
  • Event
    • Pengembangan Kapasitas
    • Bespoke Event
  • Kabar
  • Unggulan

Benarkah Konser Coldplay Ramah Lingkungan?

Coldplay akan menggelar konser di Jakarta dan beberapa kota lain di dunia dalam rangkaian tur dunia mereka tahun ini. Benarkah tur konser mereka ramah lingkungan?
Oleh Abul Muamar
24 Mei 2023
kerumunan penonton konser Coldplay di Seoul, Korea Selatan.

Konser Coldplay di Seoul, Korea Selatan. | Foto: Jisu Han di Unsplash.

Di tengah ancaman kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, kesadaran dan tindakan untuk menyelamatkan Bumi mesti ditingkatkan. Berbagai pihak di berbagai sektor industri, termasuk musik, kini mulai ikut berpartisipasi. Beberapa musisi telah mengutarakan kepedulian dan komitmen terkait persoalan lingkungan dalam karya dan aktivitas mereka. Coldplay, misalnya, akan menggelar konser yang lebih ramah lingkungan di Jakarta dan beberapa kota lain di dunia dalam rangkaian tur dunia mereka tahun ini.

Dampak Lingkungan Konser Musik

Konser musik, terutama yang menghadirkan musisi ternama, selalu menyedot minat banyak orang. Untuk sebagian konser, antusiasme dapat menjangkau jarak yang jauh di luar lokasi, bahkan jauh-jauh hari sebelum konser terselenggara. Namun, konser musik, sebagaimana event-event besar lainnya, turut menyumbang emisi gas rumah kaca (GRK).

Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa konser musik menghasilkan 405 ribu metrik ton emisi GRK dalam satu tahun pada tahun 2010. Ribuan penonton yang memadati panggung dan menempuh perjalanan pergi-pulang dari dan ke lokasi konser menjadi sumber utama emisi, menurut penelitian tersebut. Penelitian lainnya yang dilakukan pada waktu yang berbeda juga menunjukkan hal yang sama. Secara umum, bukan hanya konser musik yang menyumbang emisi, tetapi semua pertunjukan yang melibatkan banyak penonton.

Konser “Ramah Lingkungan” Coldplay

Pada 2019, Chris Martin dkk menyatakan tidak akan mengadakan tur konser sampai mereka mampu menggelarnya dengan lebih ramah lingkungan. Saat itu, mereka baru saja merilis album baru mereka bertajuk ‘Everyday Life’. Empat tahun kemudian, mereka akhirnya kembali mengadakan tur, salah satunya di Jakarta pada 15 November 2023, dengan janji untuk mengurangi 50% emisi karbon mereka. Bekerjasama dengan berbagai pihak, grup band asal Inggris itu mengusung Music of the Spheres World Tour dengan tiga prinsip keberlanjutan, yakni 

  • Reduce: Mengurangi konsumsi, melakukan daur ulang secara ekstensif, dan memangkas 50% emisi CO2.
  • Reinvent: Mendukung teknologi hijau dan mengembangkan metode tur yang berkelanjutan dan rendah karbon.
  • Restore: Menggelar tur yang bermanfaat bagi lingkungan dengan mendukung proyek-proyek berbasis alam dan teknologi dan menekan sebanyak mungkin emisi CO2.

Coldplay juga menerapkan beberapa langkah dan aturan terkait energi, perjalanan, panggung konser, penggemar, pengelolaan sampah, hingga merchandise dalam agenda tur mereka, di antaranya: 

  • Energi: Memasang panel fotovoltaik surya di setiap konser; memakai biofuel tipe HVO (minyak nabati yang dihidrolisis); memasang lantai kinetik di sekitar stadion dan sepeda pedal penghasil listrik.
  • Perjalanan: Membayar biaya tambahan untuk menggunakan atau memasok Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (SAF).
  • Panggung pertunjukan: Membangun panggung dengan material rendah karbon dan dapat digunakan kembali; membuat gelang LED untuk penonton dari 100% bahan nabati yang dapat dikomposkan; dan mengurangi produksi gelang hingga 80% dengan mengumpulkan, mensterilkan, dan mengisi ulang setiap pertunjukan selesai.
  • Penggemar: Meluncurkan aplikasi tur yang mendorong para penggemar untuk menggunakan transportasi rendah karbon untuk menuju dan pulang dari konser dan memberikan diskon harga tiket kepada penggemar yang mau berkomitmen.
  • Merchandise: Membuat merchandise dari serat alami dan elemen yang dapat didaur ulang.
  • Pengelolaan Sampah: Mengeliminasi penjualan air dengan kemasan botol plastik sekali pakai, mendorong produsen untuk membuat program daur ulang di dalam stadion; dan membantu membersihkan sampah di luar konser.

“Saat kami memutuskan untuk kembali melakukan tur, kami berpikir, ‘Ya, tentu kami ingin tur, namun kami perlu mengubah cara kami mengonsumsi energi, dan bagaimana kami mesti berhenti mengambil dan mulai memberi sesuatu untuk lingkungan.’ Lalu kami merekrut beberapa orang untuk memastikan konser kami tetap hijau, baik dalam aspek energi, transportasi, ya semuanya,” kata Chris Martin dalam wawancara dengan Najwa Shihab.

“Ini adalah proses terus menerus. Kami selalu berusaha untuk lebih baik. Sepertinya, saat ini konser kami sudah sekitar 45% lebih hijau dibanding dengan konser-konser kami sebelumnya. Tapi, kami baru memulai selama satu tahun, dengan tujuan akhir, kami akan semakin bersih. Hal ini [menjaga Bumi] sama pentingnya dengan musik itu sendiri, karena jika tidak ada Bumi, maka tentu tidak akan ada musik,” lanjut Chris.

Mengarusutamakan Konser Ramah Lingkungan

Apa yang dilakukan Coldplay dapat menjadi contoh bagaimana industri musik juga dapat mendukung upaya penyelamatan Bumi. Konser Coldplay memang belum sepenuhnya hijau mengingat ada banyak aspek serta pihak lain yang terlibat dalam penyelenggaraan tur konser, yang berpotensi luput dari perhatian dan pengawasan.

Namun, komitmen keberlanjutan dan tekad untuk menjadi lebih bersih seperti yang diusung Coldplay perlu diadaptasi dan diarusutamakan oleh para musisi dan aktor lainnya dalam industri musik, termasuk event organizer, promotor, dan label rekaman–dan juga para aktor kesenian lain di industri hiburan dan bisnis lainnya. Dukungan dari semua pihak, termasuk kebijakan pemerintah, juga penting untuk mendorong konser yang ramah lingkungan.

“Kami mencoba untuk menunjukkan, yang memang butuh waktu, bahwa bersih dan hijau itu bagus untuk bisnis. Ini bukan hanya tentang sesuatu yang digunakan untuk amal ya, bukan juga berarti bahwa kita mentolerir kualitas dalam hidup, tetapi ini adalah sesuatu yang secara alami mestinya ada di dalam sebuah bisnis,” Chris menambahkan.

Terima kasih telah membaca!
Jika Anda melihat artikel ini bermanfaat, berlangganan Newsletter Mingguan kami untuk mengikuti kabar dan cerita seputar pembangunan berkelanjutan dari komunitas multistakeholder di Indonesia dan dunia.
Daftar Sekarang

Abul Muamar
Website | + posts

Amar adalah Manajer Editorial Indonesia di Green Network. Ia bertanggung jawab sebagai Editor untuk Green Network ID.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kemitraan untuk Lindungi Keanekaragaman Hayati Wallacea
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kerja Sama Pemprov Jabar-Monash University untuk Pulihkan Sungai Citarum
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Batik Si Putri: Bagaimana Bisnis Batik dapat Mendukung Pelestarian Lingkungan dan Budaya
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Memperkuat Pembangunan Desa melalui ASEAN Village Network

Continue Reading

Sebelumnya: Nasib Perempuan Adat di Tengah Kerusakan Lingkungan Indonesia
Berikutnya: Greening Education Partnership untuk Tingkatkan Pendidikan Keberlanjutan

Artikel Terkait

poster WeGotThis #WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan
  • Kabar
  • Unggulan

#WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Nazalea Kusuma
30 Mei 2023
Kolam budidaya ekstensif Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)
  • Kabar
  • Unggulan

Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)

Oleh Fahmi Sirma Pelu
30 Mei 2023
Aziz Abdullah Bajasud menunjukkan produk-produk BJ Homemade di rumah produksinya di Pasar Banjardowo Baru, Semarang. BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu
  • Unggulan
  • Wawancara

BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu

Oleh Abul Muamar
29 Mei 2023
dua orang saling bergenggaman tangan. Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental
  • Kabar
  • Unggulan

Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental

Oleh Kresentia Madina
29 Mei 2023
Tiga orang petani sedang menanam padi. Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta

Oleh Fahmi Sirma Pelu
26 Mei 2023
miniatur tiga balok kayu bergambar dan satu bola dunia Kamboja Jalin Kemitraan dengan PAGE untuk Dukung Transisi Ekonomi Hijau
  • Kabar
  • Unggulan

Kamboja Jalin Kemitraan dengan PAGE untuk Dukung Transisi Ekonomi Hijau

Oleh Kresentia Madina
26 Mei 2023
Banner Survey Pembaca
Banner Survey Pembaca
  • Terbaru
  • Terpopuler
  • Partner
  • poster WeGotThis #WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan
    • Kabar
    • Unggulan

    #WeGotThis Ajak Para Pemuda ASEAN untuk Semakin Terlibat dalam Pembangunan Berkelanjutan

  • Kolam budidaya ekstensif Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)
    • Kabar
    • Unggulan

    Mengintegrasikan Budidaya Udang dengan Pelestarian Mangrove melalui Climate Smart Shrimp Fund (CSSF)

  • Aziz Abdullah Bajasud menunjukkan produk-produk BJ Homemade di rumah produksinya di Pasar Banjardowo Baru, Semarang. BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu
    • Unggulan
    • Wawancara

    BJ Homemade: Perjuangan Difabel Berdayakan Sesama Lewat Bisnis Kacamata dari Limbah Kayu

  • dua orang saling bergenggaman tangan. Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental
    • Kabar
    • Unggulan

    Upaya Bangladesh Atasi Kesenjangan Kesehatan Mental

  • Tiga orang petani sedang menanam padi. Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta
    • Ikhtisar
    • Unggulan

    Jamesta Istimewa: Upaya Pembuktian Ilmiah atas Penerapan Jamesta

  • Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura
    • Kabar

    Pulau Semakau, TPA Hijau Permai di Singapura

  • Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia
    • Kabar
    • Unggulan

    Penggemar Promosikan Warisan Budaya Rempah, Luncurkan Spice Hub Indonesia

  • UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker
    • Kabar

    UNESCAP Dukung Build Back Better, Kembangkan National SDG Tracker

  • Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh
    • Figur

    Beena Rao Mengajar Ribuan Anak dari Pemukiman Kumuh

  • Ahmad Bahruddin bersama rekan-rekannya mendirikan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat
    • Wawancara

    Bagaimana Serikat Petani Mengentaskan Kemiskinan di Masyarakat

  • kontainer besar berwarna hijau, gedung berwarna biru, dan tabung besar di lokasi proyek Hamparan Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    Gree Energy Raih Sertifikasi B-Corp dan Berkomitmen untuk Dekarbonisasi Industri Makanan

  • tari kecak ditampilkan oleh warga Bali pada malam hari Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Bali Rentangkan Sayap untuk Pemulihan Ekonomi yang Lebih Kuat

  • TEPI Talks #4 dengan tema “Melibatkan Media dalam Aksi Berkelanjutan”. WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    WEA Indonesia Gelar Lokakarya Pelibatan Media untuk Aksi Berkelanjutan Gerakan Akar Rumput

  • Ilustrasi Harm Reduction dengan tujuan mendasar yakni menjunjung keselamatan dan martabat semua orang. Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)
    • Ikhtisar
    • Partner
    • Unggulan

    Kenalan dengan Konsep Pengurangan Bahaya (Harm Reduction)

  • Sejumlah peserta hadir saat sesi dikusi panel acara Lestari Market Day di Park 23 Creative Hub, Bali. INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali
    • Kabar
    • Partner
    • Unggulan

    INKURI Luncurkan 12 Bisnis Lestari untuk Dukung Ekonomi Berkelanjutan di Bali

Tentang Kami

  • Tentang
  • Anggota Tim
  • Bermitra dengan Kami
  • Konten Sponsor
  • Dukung Misi Kami
  • Panduan Siaran Pers
  • Panduan Menulis Opini
  • Pedoman Media Siber
  • Jaringan Penasihat
  • Jaringan Penasihat Muda
  • Jaringan Kontributor Nasional
  • Jaringan Penulis
  • FAQ
  • Bekerja dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
  • FAQ
  • Hubungi Kami
  • Telegram
  • Etsy
  • Tokopedia
  • Media Link 11
  • Media Link 12
  • Media Link 13
  • Media Link 14
  • Media Link 15
© 2023 Green Network ID