Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Beriklan dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Wilayah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • ESG
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Rumah Anak Prestasi: Upaya Surabaya Wujudkan Kota Layak Anak

Pemerintah Kota Surabaya tengah berupaya untuk mendapatkan predikat kota layak anak paripurna, salah satunya dengan mendirikan Rumah Anak Prestasi (RAP) untuk anak-anak difabel.
Oleh Abul Muamar
11 Juli 2023
dua anak kakak beradik bermain di sebuah panggung di taman kota.

Foto: Hisu lee di Unsplash.

Membicarakan kota berarti juga membicarakan kehidupan manusia. Demi kehidupan yang lebih baik di masa mendatang, mewujudkan kota yang layak anak menjadi semakin krusial. Namun, pengembangan kota layak anak terkadang kurang memperhatikan aspek inklusivitas, sehingga masih ada anak-anak yang terkecualikan. Terkait hal ini, Pemerintah Kota Surabaya berupaya untuk menciptakan kota layak anak yang lebih inklusif, salah satunya dengan mendirikan Rumah Anak Prestasi (RAP) untuk anak-anak difabel.

Belum Ada Kota Layak Anak di Indonesia

Kota layak anak (KLA) adalah kabupaten/kota yang memiliki sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dan bisnis, yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program, dan kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak. Di Indonesia, konsep ini dikenalkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) sejak tahun 2006 dengan tujuan untuk mentransformasikan hak anak ke dalam proses pembangunan. Tujuan jangka panjang KLA adalah mewujudkan Indonesia Layak Anak (Idola) 2030 dan Indonesia Emas 2045.

Beberapa prinsip dalam pengembangan kota yang layak anak antara lain non-diskriminasi, penghargaan terhadap pendapat/suara anak, dan kepentingan terbaik untuk anak. Setiap tahunnya, KemenPPPA memberikan Penghargaan KLA kepada setiap kota dengan lima kategori: pratama, madya, nindya, utama, dan kabupaten/kota layak anak (paripurna). KLA diukur dengan 31 indikator yang meliputi aspek kelembagaan; hak sipil & kebebasan; lingkungan keluarga & pengasuhan anak; kesehatan dasar & kesejahteraan; pendidikan, pemanfaatan waktu luang, & kegiatan budaya; dan perlindungan khusus.

Hingga tahun 2022, belum ada satu pun kota/kabupaten di Indonesia yang mendapatkan predikat kota layak anak (paripurna). Pencapaian paling jauh saat ini masih sebatas sebagai kategori utama. Mereka adalah Kota Surabaya, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, Kota Denpasar, Kota Jakarta Timur, Kota Probolinggo, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Sleman.

Upaya Pemkot Surabaya

Kota Surabaya sendiri telah lima kali berturut-turut mendapatkan predikat utama dalam penghargaan KLA. Tahun ini, Pemkot Surabaya menargetkan predikat sebagai kota layak anak paripurna. Predikat kota layak anak paripurna akan mengantarkan Surabaya sejajar dengan kota layak anak dunia dan dapat bergabung sebagai anggota Child-Friendly City Initiative (CFCI) yang dibentuk UNICEF.

Untuk menuju ke sana, Pemkot Surabaya melakukan sejumlah inisiatif, salah satunya dengan mendirikan Rumah Anak Prestasi (RAP) pada September 2022. RPA dimaksudkan sebagai wadah bagi anak-anak difabel untuk mengembangkan bakat dan kreativitas. Dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pembelajaran, RPA menyediakan berbagai kelas gratis, di antaranya pelatihan musik, menjahit, mendongeng, mencanting, modelling, melukis, akupuntur, fisioterapi, serta konsultasi dengan dokter spesialis anak dan psikolog.

“Apakah ini sempurna? Tidak. Karena kami dengan komunitas nanti akan terus berbenah. Apa kebutuhannya, kita akan jalankan,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Selain RAP untuk anak-anak difabel, Pemkot Surabaya juga mendirikan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan Forum Anak Surabaya (FAS) untuk mendukung langkah menuju kota yang layak anak. Inisiatif-inisiatif tersebut juga didukung dengan sejumlah kebijakan, antara lain revisi Perda tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak, pelibatan anak dalam Musrenbang di tingkat kelurahan dan kecamatan, serta promosi Desa Ramah Perempuan dan Anak.

Perlu Komitmen Semua Pihak

Mewujudkan kota yang layak anak bukan hanya tugas pemerintah. Partisipasi, sinergi, dan komitmen semua pihak sangat dibutuhkan untuk mendukung langkah ini. Sosialisasi mengenai kebijakan kota yang layak anak juga perlu digencarkan dan menyasar semua kalangan, terutama keluarga dan lingkungan terdekat anak. Dan yang tak kalah penting, segala bentuk upaya pengembangan kota layak anak mesti mengedepankan inklusi, kesetaraan, dan keberagaman.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan GNA Indonesia.

Langganan Anda akan memberikan akses ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia, memperkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda sekaligus mendukung kapasitas finansial Green Network Asia untuk terus menerbitkan konten yang didedikasikan untuk pendidikan publik dan advokasi multi-stakeholder.

Pilih Paket Langganan

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Jerman Danai Proyek SETI untuk Dekarbonisasi Sektor Bangunan dan Industri di Indonesia
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Memutus Lingkaran Setan Kekerasan dalam Pendidikan Dokter Spesialis
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Pemerintah Luncurkan Peta Jalan Hidrogen dan Amonia Nasional
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kelindan Penurunan Angka Kelahiran dan Meningkatnya Biaya Hidup

Continue Reading

Sebelumnya: Jepang Tingkatkan Batas Usia Dewasa dan Definisikan Ulang Tindak Pemerkosaan
Berikutnya: Kemitraan Publik-Swasta sebagai Strategi Pembiayaan Penanggulangan Malnutrisi di Indonesia

Baca Kabar dan Cerita Lainnya

kubus kayu warna-warni di atas jungkat-jungkit kayu Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Eksklusif
  • Ikhtisar
  • Unggulan

Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama

Oleh Abul Muamar
22 Agustus 2025
penggiling daging di peternakan Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Menghentikan Pendanaan Peternakan Industri di Vietnam: Jalan Menuju Pendanaan Sistem Pangan yang Adil dan Berkelanjutan

Oleh Brian Cook
22 Agustus 2025
dua orang sedang menandatangani dokumen di atas meja Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Oleh Abul Muamar
21 Agustus 2025
sekelompok perempuan dan dua laki-laki berfoto bersama. Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Bagaimana Para Perempuan di Kampung Sempur Bogor menjadi Aktor dalam Mitigasi Bencana Longsor

Oleh Sahal Mahfudz
21 Agustus 2025
Sebuah ilustrasi karya Frendy Marcelino yang menggambarkan tumpukan tote bag dan tumbler tak terpakai yang tumpah keluar dari sebuah tumbler besar. Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia
  • Kolom IS2P
  • Opini
  • Partner
  • Unggulan

Fenomena Penumpukan Produk Ramah Lingkungan di Indonesia

Oleh Nadia Andayani
20 Agustus 2025
orang-orang menonton pertunjukan teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami” Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Merenungi Suramnya Dunia Pendidikan lewat Teater “Robohnya Sekolah Rakyat Kami”

Oleh Nareswari Reswara Widya
20 Agustus 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia