Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Magang Berkualitas untuk Tingkatkan Kecakapan Kerja Kaum Muda

Di tengah tingginya angka pengangguran, bagaimana magang berkualitas dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kecakapan kerja kaum muda?
Oleh Abul Muamar
29 Oktober 2024
pena coklat di atas buku notes di dekat kacamata di atas meja

Foto: David Travis di Unsplash.

Tantangan kaum muda untuk memperoleh pekerjaan formal layak kini semakin besar. Pengangguran kaum muda saat ini merebak di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, dan keadaan ini menciptakan kekhawatiran akan masa depan yang suram. Terkait hal ini, meningkatkan kelayakan dan kecakapan kerja kaum muda adalah hal krusial untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk perkara mismatch (ketidaksesuaian) antara keterampilan dan kebutuhan dunia kerja yang bertransformasi dengan cepat. Mendorong magang berkualitas dapat menjadi salah satu jalan untuk mendukung tujuan ini.

Kelayakan Kerja Kaum Muda

Pengangguran kaum muda menjadi salah satu masalah mendesak di Indonesia saat ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 9,89 juta (22,25%) penduduk usia muda berusia 15-24 tahun tidak memiliki pekerjaan, tidak menempuh pendidikan, atau tidak menjalani pelatihan (Not in Employment, Education or Training atau NEET) pada tahun 2023. Angka tersebut bahkan lebih tinggi dibanding rata-rata NEET dunia, yakni 21,6%. 

Secara umum, penyebab utama tingginya angka pengangguran di kalangan kaum muda di Indonesia adalah kurangnya lapangan kerja jika dibandingkan jumlah angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan. Kurangnya akses pendidikan, keterbatasan finansial, kewajiban rumah tangga, hingga disabilitas merupakan beberapa faktor lain yang memperburuk keadaan. 

Di samping faktor-faktor tersebut, rendahnya kelayakan dan kecakapan kerja (employability) kaum muda di tengah persaingan yang semakin ketat juga merupakan masalah serius yang banyak dikeluhkan oleh perusahaan. Employability dalam hal ini bukan hanya tentang kompetensi bidang atau keterampilan kerja tertentu, melainkan juga menyangkut aspek interpersonal seperti kemampuan beradaptasi, kemampuan berkomunikasi (baik verbal maupun nonverbal), kemampuan manajemen diri, rasa tanggung jawab, dan kemampuan mengembangkan kompetensi baru.

Mendorong Magang Berkualitas

Secara umum, kaum muda lebih rentan untuk terjerembab ke dalam lubang pengangguran ketimbang mereka yang telah memiliki banyak pengalaman kerja. Hal ini diafirmasi oleh laporan “Global Employment Trends for Youth” secara berturut-turut setidaknya sejak tahun 2020. Di tengah dunia kerja yang berubah dengan cepat, kaum muda akan menghadapi tantangan yang semakin berat pada tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, mendorong magang berkualitas dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kelayakan dan kecakapan kerja kaum muda, sekaligus menutup kesenjangan kecakapan kerja antara lulusan baru (fresh graduate) dengan pekerja berpengalaman. 

ILO mendefinisikan magang berkualitas sebagai bentuk pendidikan dan pelatihan kejuruan teknis, menggabungkan pelatihan di tempat kerja dan pembelajaran di luar tempat kerja, yang memungkinkan peserta dari seluruh lapisan masyarakat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan tertentu. Magang berkualitas didasarkan pada enam pilar, yakni dialog sosial yang bermakna, kerangka regulasi yang kuat, peran dan tanggung jawab yang jelas, pengaturan pendanaan yang adil, relevansi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inklusivitas. 

Perangkat ILO untuk Pemagangan Berkualitas memberikan panduan bagi pembuat kebijakan dalam meningkatkan kerangka kerja dan sistem kebijakan terkait pemagangan dan bagi para praktisi dalam mengembangkan, menerapkan, memantau, dan mengevaluasi program pemagangan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menciptakan magang berkualitas menurut dokumen tersebut adalah:

  • Meningkatkan hubungan antara pendidikan, pelatihan, dan dunia kerja melalui dialog sosial mengenai ketidaksesuaian keterampilan dan standardisasi kualifikasi sebagai respons terhadap kebutuhan pasar tenaga kerja, peningkatan pendidikan, dan pelatihan kejuruan teknis.
  • Meningkatkan jangkauan dan jenis pemagangan dengan: melengkapi pembelajaran di tempat kerja dengan pembelajaran institusional yang lebih terstruktur; meningkatkan keterampilan pelatihan para perajin ahli dan pelatih yang mengawasi pemagangan; melibatkan pelatihan literasi dan livelihood skill; dan memperkuat keterlibatan masyarakat, terutama untuk membuka lebih banyak pekerjaan bagi perempuan muda dan kelompok muda rentan lainnya.
  • Mengatur dan memantau skema magang dan skema pengalaman kerja lainnya untuk memastikan skema tersebut memberikan pengalaman pembelajaran yang nyata dan tidak menggantikan pekerja tetap.

Selain  itu, formalisasi juga merupakan faktor penting untuk mendorong magang yang berkualitas. Di berbagai perusahaan secara umum, aturan kerja magang seringkali tidak spesifik dan lebih “fleksibel” dibanding aturan formal yang berlaku untuk pekerja tetap. Pada banyak kasus, konsekuensi dari hal ini dapat berupa jam kerja yang panjang serta bentuk pekerjaan yang tidak menentu, yang mengarah pada eksploitasi pekerja magang alih-alih melatih mereka.

Belajar untuk Belajar

Magang berkualitas dapat membantu mengatasi masalah ketidaksesuaian keterampilan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang cepat berubah, meningkatkan produktivitas, dan menawarkan bentuk penyediaan pendidikan dan pelatihan vokasi yang hemat biaya. Namun, penting untuk diantisipasi bahwa keterampilan teknis khusus pekerjaan saja tidak cukup untuk memastikan seseorang mengamankan kelayakan kerja sepanjang hayat. Oleh karena itu, magang juga mesti dapat membantu mengembangkan keterampilan fundamental yang dapat ditransfer, seperti belajar untuk belajar, komunikasi, kerja tim, keterampilan digital, dan keterampilan kerja masa depan lainnya, agar dapat membangun landasan kuat yang memungkinkan pekerja mengikuti perubahan yang cepat dalam dunia kerja. 

Pada akhirnya, meningkatkan kecakapan kerja kaum muda melalui penciptaan magang yang berkualitas merupakan bagian integral dari upaya untuk mewujudkan pekerjaan yang layak bagi semua. Namun, langkah ini mesti dibarengi dengan berbagai kebijakan yang mendukung pemberantasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan, peningkatan akses ke pendidikan berkualitas, dan perluasan lapangan pekerjaan layak untuk semua.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Demokrasi yang Cacat di Indonesia: Kebebasan Berpendapat di Bawah Ancaman Kekerasan Aparat
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Ketimpangan, Pengangguran, hingga Korupsi yang Merajalela: 6 Isu Sosial yang Mendesak untuk Diatasi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Dunia yang Kian Gemerlap dan Kelap-kelip Kunang-Kunang yang Kian Lenyap
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Peta Jalan Dekarbonisasi Industri untuk Tekan Emisi di Subsektor Intensif-Energi

Continue Reading

Sebelumnya: Meningkatnya Tren Perbaikan Barang Rusak di Dunia
Berikutnya: Memperluas Elektrifikasi Pedesaan untuk Pertanian Berkelanjutan di India

Lihat Konten GNA Lainnya

kantor pelayanan publik dengan beberapa pengunjung yang mengantri di tempat duduk. GovTech AI dan Transformasi Digital di Sektor Pelayanan Publik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

GovTech AI dan Transformasi Digital di Sektor Pelayanan Publik

Oleh Seftyana Khairunisa
19 September 2025
padang rumput berwarna coklat di bawah langit biru Menilik Risiko Iklim di Australia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menilik Risiko Iklim di Australia

Oleh Kresentia Madina
19 September 2025
Beberapa perempuan Mollo sedang menenun Bagaimana Masyarakat Adat Mollo Hadapi Krisis Iklim dan Dampak Pertambangan
  • GNA Knowledge Hub
  • Wawancara

Bagaimana Masyarakat Adat Mollo Hadapi Krisis Iklim dan Dampak Pertambangan

Oleh Andi Batara
18 September 2025
Seorang penyandang disabilitas di kursi roda sedang memegang bola basket di lapangan. Olahraga Inklusif sebagai Jalan Pemenuhan Hak dan Pemberdayaan Difabel
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Olahraga Inklusif sebagai Jalan Pemenuhan Hak dan Pemberdayaan Difabel

Oleh Attiatul Noor
18 September 2025
alat-alat makeup di dalam wadah Fast-Beauty dan Dampaknya yang Kompleks
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Fast-Beauty dan Dampaknya yang Kompleks

Oleh Niken Pusparani Permata Progresia
17 September 2025
kawanan gajah berjalan melintasi ladang hijau yang subur Penurunan Populasi Gajah Afrika dan Dampaknya terhadap Ekosistem
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Penurunan Populasi Gajah Afrika dan Dampaknya terhadap Ekosistem

Oleh Kresentia Madina
17 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia