Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • GNA Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Terbaru
  • GNA Knowledge Hub
  • Topik
  • Wilayah
    • Dunia
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Maluku
    • Nusa Tenggara
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Soft News
  • Ikhtisar
  • Infografik
  • Video
  • Opini
  • Komunitas
  • Siaran Pers
  • Muda
  • ESG
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Investasi Rp10 Triliun untuk Pengembangan Energi Bersih

Pengembangan energi bersih bukan hanya tentang mengejar transisi energi, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara inklusif pada semua lapisan.
Oleh Abul Muamar
19 Desember 2022
panel surya di atas lapangan berumput hijau di bawah naungan langit biru cerah

Foto oleh Gabriel di Unsplash.

Saat ini, kita hidup di tengah pemanasan global yang salah satu penyebabnya adalah penggunaan energi konvensional berbahan bakar fosil seperti minyak, batubara, dan gas alam. Pada tahun 2019, sektor energi yang didominasi oleh energi berbahan bakar fosil menjadi penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia, yakni 638,8 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e).

Untuk itu, transisi energi mulai dilakukan. Dalam Nationally Determined Contribution (NDC) yang telah diperbarui, Indonesia menetapkan target penurunan emisi sebesar 31,89% dengan upaya sendiri, atau 43,20% dengan dukungan internasional pada tahun 2030. Dalam jangka yang lebih panjang, Indonesia menetapkan target emisi nol bersih pada 2060.

Menyadari tantangan berat yang dihadapi, pemerintah mengalokasikan investasi sebesar Rp10 triliun untuk mendukung transisi energi dengan pengembangan energi bersih.

Pembiayaan Energi Bersih

Energi bersih merupakan energi yang dihasilkan dengan risiko minimum pada aspek sosial, kesehatan, dan lingkungan. Pada banyak kesempatan, energi bersih sering disebut sebagai energi terbarukan. Tenaga surya, tenaga angin, panas bumi, air, gelombang serta pasang surut air laut, hidrogen, biogas, dan biomassa merupakan beberapa contoh.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, ada tiga faktor pendukung utama yang mesti diperhatikan dalam transisi energi, yaitu:

  • Pembiayaan untuk menghentikan operasional pembangkit listrik bertenaga batu bara. 
  • Pendanaan untuk membangun energi baru terbarukan karena permintaan terus bertambah.
  • Transisi energi harus mempertimbangkan tenaga kerja yang terlibat. Ini bertujuan agar transisi energi memberikan manfaat bagi semua orang.

Investasi sebesar Rp10 triliun pemerintah diserahkan kepada PT PLN, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), dan PT Sarana Multigriya Finansial dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Pooling Fund Bencana (PFB). Rinciannya, PT PLN mendapat investasi Rp5 triliun, BPDLH Rp3 triliun, dan PT SMF Rp2 triliun.

Investasi kepada PT PLN digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, salah satunya Pembangkit EBT Listrik Desa (Lisdes) sebesar Rp2.444 miliar. Sementara itu, investasi pada PT SMF digunakan untuk mendukung program satu juta rumah untuk menjaga kesinambungan pembiayaan perumahan yang terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Sedangkan alokasi investasi pada BPDLH dalam bentuk PFB digunakan untuk pengendalian perubahan iklim, pengelolaan hutan berkelanjutan, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, serta pemulihan lahan gambut dan lain-lain.

“Rp10 triliun adalah dana yang sangat besar.  Kita berharap dana yang berasal dari uang rakyat ini bisa menghasilkan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan perekonomian,” kata Menteri Keuangan.

Kolaborasi

Mempercepat pengembangan energi bersih membutuhkan kerja sama yang tidak hanya melibatkan antar-lembaga di dalam negeri, tetapi juga negara-negara di dunia dan masyarakat Indonesia. Pada KTT G20 di Bali, para menteri bidang energi dari negara-negara peserta telah menyepakati Bali Compact, yakni komitmen untuk mempercepat transisi energi yang handal dan terjangkau bagi semua, dengan 9 prinsip berikut:

  • Memperkuat kepercayaan dan kejelasan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi secara nasional.
  • Meningkatkan ketahanan energi, stabilitas pasar, dan keterjangkauan.
  • Mengamankan pasokan energi, infrastruktur, dan sistem yang tangguh, berkelanjutan dan andal.
  • Meningkatkan pelaksanaan efisiensi energi.
  • Mendiversifikasi sistem dan bauran energi, serta menurunkan emisi dari semua sumber energi.
  • Mengkatalisasi investasi yang inklusif dan berkelanjutan dalam skala besar ke arah sistem energi rendah emisi.
  • Berkolaborasi dalam memobilisasi semua sumber pendanaan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030 dan Paris Agreement.
  • Meningkatkan teknologi yang inovatif, terjangkau, cerdas, dan rendah emisi.
  • Membangun dan memperkuat ekosistem inovasi untuk mendorong penelitian, pengembangan, demonstrasi, diseminasi, dan penerapannya.

Pada akhirnya, pengembangan energi bersih bukan hanya tentang mengejar transisi energi, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara inklusif pada semua lapisan.

Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan Langganan GNA Indonesia.

Jika konten ini bermanfaat, harap pertimbangkan Langganan GNA Indonesia untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.

Pilih Paket Langganan Anda

Abul Muamar
Managing Editor at Green Network Asia | Website |  + postsBio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah alumnus Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor untuk beberapa media tingkat nasional di Indonesia. Ia juga adalah penulis, editor, dan penerjemah, dengan minat khusus pada isu-isu sosial-ekonomi dan lingkungan.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Dunia yang Kian Gemerlap dan Kelap-kelip Kunang-Kunang yang Kian Lenyap
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Peta Jalan Dekarbonisasi Industri untuk Tekan Emisi di Subsektor Intensif-Energi
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Menciptakan Keadilan Pajak untuk Kesejahteraan Bersama
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Pembaruan Kemitraan Indonesia-PBB dalam Agenda SGDs 2030

Continue Reading

Sebelumnya: Memberdayakan Migran dalam Menghadapi Bencana Iklim
Berikutnya: SITH-ITB Petakan Potensi Ekowisata di Desa Penyangga SM Gunung Sawal

Lihat Konten GNA Lainnya

ilustrasi misinformasi; manekin kepala dengan bagian atas terbuka menerima koran yang dilabeli tulisan palsu Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Menangkal Masifnya Penyebaran Misinformasi dan Disinformasi

Oleh Seftyana Khairunisa
12 September 2025
Seorang anak berkacamata menerima piring berisi makanan. Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Menengok Bagaimana Program Makan Gratis di Sekolah di Amerika Latin dan Karibia

Oleh Attiatul Noor
12 September 2025
pembagian makanan kepada anak-anak Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih
  • GNA Knowledge Hub
  • Komunitas

Menyalakan Kemanusiaan dengan Menyelamatkan dan Mendistribusikan Makanan Berlebih

Oleh Dilla Atqia Rahmah
11 September 2025
Seorang perempuan pengguna kursi roda sedang meraih tombol lift. Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Kunci untuk Memastikan Sistem Transportasi Perkotaan yang Inklusif di Asia-Pasifik

Oleh Dinda Rahmania
11 September 2025
foto udara pemukiman padat yang ada di dekat bantaran sungai perkotaan Jerat Kemiskinan di Perkotaan
  • GNA Knowledge Hub
  • Ikhtisar

Jerat Kemiskinan di Perkotaan

Oleh Seftyana Khairunisa
10 September 2025
seorang anak perempuan menulis dengan kapur di papan tulis hitam Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India
  • GNA Knowledge Hub
  • Soft News

Bagaimana Pendidikan Lingkungan Dukung Ketahanan di Odisha, India

Oleh Attiatul Noor
10 September 2025

Tentang Kami

  • Surat CEO GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Penasihat GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Layanan Penempatan Siaran Pers GNA
  • Program Magang GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia