Rumah Baca Komunitas: Menyemai Pendidikan Ekoliterasi dan Kesadaran Lingkungan
Ketika tanah di sebuah desa sudah dijadikan proyek korporasi atau pembangunan, orang-orang baru sadar, ‘oh ternyata kampung ini punya kekhasan ini itu’. Menurut saya, tidak harus menunggu konflik pecah dulu untuk mengetahui potensi-potensi itu. Jadi sebelum terjadi konflik, masyarakat harus didorong untuk bisa mengenali sumber daya di desanya.
David Efendi, pendiri Rumah Baca Komunitas (RBK) saat berbincang dengan Green Network di markasnya di Yogyakarta. | Foto oleh Abul Muamar
Konten ini adalah manfaat khusus Pelanggan GNA Indonesia.
Berlangganan sekarang untuk mendapatkan akses digital ke wawasan interdisipliner dan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.