Meningkatkan Peran Pemuda dalam Aksi Iklim melalui Teater Forum
Kerusakan lingkungan dan krisis iklim merupakan tanggung jawab kita semua. Menyuarakan pentingnya gotong-royong untuk menyelamatkan Bumi tidak mesti selalu disampaikan lewat kampanye dengan suara keras. Ada banyak cara yang dapat kita lakukan, salah satunya dengan jalan kesenian. Pada 18 Mei 2023, sekelompok orang muda yang tergabung dalam Perkumpulan Pamflet Generasi bekerja sama dengan sejumlah seniman lintas-disiplin dari Garasi Performance Institute menggelar acara Teater Forum: Sekutu Iklim untuk menunjukkan bagaimana seni juga dapat menyuarakan pentingnya aksi iklim.
Mengenal Pamflet Generasi
Pamflet Generasi (Pamflet) adalah organisasi nirlaba yang berisi orang-orang muda yang memiliki antusiasme tinggi dalam mendorong perubahan sosial. Selain persoalan HAM, organisasi orang muda juga berfokus pada isu-isu pendidikan dan hak reproduksi, kesetaraan gender, pendidikan inklusif, dan perubahan iklim.
Sejak berdiri, pamflet memiliki 12 program utama, beberapa di antaranya adalah:
- Ini Cerita Kita: Program penguatan kapasitas anak muda tuna rungu dan kolaborasi lintas institusi dalam merespons isu-isu difabel di Indonesia, khususnya hak difabel dalam dunia kerja.
- Waktunya Diskusi: Kolaborasi antara pemuda dari berbagai kelompok agama, melibatkan pemuda dari Aceh hingga Papua.
- Chemical Youth: Penelitian global yang bertujuan untuk meneliti penggunaan bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari anak muda di empat negara: Belanda, Perancis, Indonesia, dan Filipina. Penelitian menggunakan berbagai disiplin ilmu seperti antropologi medis, sains, teknologi, dan budaya.
- KITASAMA: Aliansi yang terdiri dari 12 organisasi di Indonesia yang peduli terhadap pemenuhan hak kesehatan reproduksi, fasilitas kesehatan yang ramah remaja, dan perlindungan dari diskriminasi.
Teater Forum
Bekerja sama dengan Garasi Performance Institute, Pamflet menggelar teater forum, sebuah acara diskusi tentang perubahan iklim yang mengakomodir partisipasi dan ide para penonton. Jika umumnya diskusi berlangsung dengan kata-kata, teater forum menggelarnya dengan gestur. Format teater diusung untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang yang tidak terbiasa bicara di forum atau di hadapan publik untuk mengutarakan ide mereka.
“Jika dalam teater biasanya tamu hanya berperan pasif sebagai penonton, teater forum secara aktif melibatkan penonton (spect-actor) untuk juga mengekspresikan masalah baru dengan mengubah dan menambah adegan. Keterlibatan itulah yang menjadi bagian dari aktivisme,” kata N Aidawardhani, staf aktivisme muda Pamflet.
Sejumlah aktivis muda dari berbagai latar belakang turut berpartisipasi dalam acara ini. Mereka antara lain Rina Seruyana, Relawan Youth Act Kalimantan; Abizar Ghiffary, Inisiator Seangle Indonesia; Sola Gratia Sihaloho, Perwakilan Tim Cegah Api Greenpeace; Ayu Kusuma, anggota individu WALHI Kalimantan Tengah; dan Novan Aji Imron, perwakilan dari Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN).
Potensi Seni untuk Tingkatkan Aksi Iklim
Dampak perubahan iklim dan krisis ekologi semakin nyata. Kita kini telah menjadi semakin “akrab” dengan udara kotor, air tanah dan air sungai yang tidak lagi layak diminum, tanah yang tidak sesubur dulu, hilangnya beberapa hewan dan tumbuhan, cuaca yang tidak menentu, dan banyak lagi dampak yang ada di sekitar kita. Karenanya, meningkatkan tindakan untuk mencegah keadaan semakin memburuk adalah sebuah keharusan.
Diakui atau tidak, kita semua hidup berdampingan dengan seni. Dari musik hingga seni rupa dan sastra, semuanya hadir dan mengiringi peradaban kita dari waktu ke waktu. Karenanya, potensi seni untuk mendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim mesti digali dan dielaborasi secara tepat. Para aktor kesenian dan seluruh pemangku kepentingan terkait perlu berdiskusi dan bekerja sama dalam menentukan langkah-langkah substansial yang dapat dilakukan. Kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk mengoptimalkan peran seni dalam meningkatkan aksi iklim dan pemenuhan HAM secara bersamaan.
Jika Anda melihat konten kami bermanfaat, harap pertimbangkan untuk berlangganan Green Network Asia – Indonesia.
Langganan Anda akan menguntungkan Anda secara pribadi dan profesional, dan dapat menjadi cara terbaik untuk mendukung produksi konten-konten yang tersedia untuk masyarakat umum ini.
Amar adalah Manajer Editorial Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor.