Skip to content
  • Tentang
  • Bermitra dengan Kami
  • Internasional
  • Berlangganan
  • Log In
Primary Menu
  • Beranda
  • Terbaru
  • Topik
  • Kabar
  • Ikhtisar
  • Wawancara
  • Opini
  • Figur
  • Infografik
  • Video
  • Komunitas
  • Partner
  • Siaran Pers
  • Muda
  • Dunia
  • Kabar
  • Unggulan

Merebaknya Pengangguran Kaum Muda, Bagaimana Mengatasinya?

Di berbagai belahan dunia, antara lain China dan Indonesia, pengangguran kaum muda kini tengah merebak. Langkah apa saja yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini?
Oleh Abul Muamar dan Kresentia Madina
26 Juli 2023
pelajar muda laki-laki dan perempuan berkumpul mengelilingi meja.

Foto: Zainul Yasni di Unsplash.

Saat pertama kali memasuki dunia kerja, sebagian generasi muda mungkin akan merasakan pengalaman yang mendebarkan sekaligus menegangkan. Saat ini, dunia kerja telah berubah, terutama menyangkut keterampilan yang dibutuhkan dan sektor yang sedang naik daun. Sementara itu, tingkat pengangguran kaum muda merupakan isu global utama, terutama  pasca-pandemi COVID-19. Di berbagai belahan dunia, antara lain China dan Indonesia, pengangguran kaum muda kini tengah merebak.

Pengangguran Kaum Muda

Dunia pekerjaan terus berubah seiring perkembangan dunia. Dunia kerja saat ini semakin kompetitif dengan persyaratan pekerjaan yang menantang dan lowongan pekerjaan yang semakin berkurang. Laporan Tren Ketenagakerjaan Global Kaum Muda 2022 yang dirilis oleh ILO menyatakan bahwa penganggur usia muda diperkirakan mencapai 73 juta pada tahun 2022. Kaum muda di sini adalah mereka yang berusia antara 15 hingga 24 tahun.

Lebih lanjut, laporan tersebut menyatakan bahwa pada tahun 2020, jumlah kaum muda yang tidak bekerja, tidak sekolah, atau tidak mengikuti pelatihan mencapai 23,3%. Angka tersebut menjadi yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Pada Mei 2023, tingkat pengangguran generasi muda di China (berusia 16-24 tahun) mencapai 20,8%, dan menjadi rekor tertinggi di negara tersebut sejauh ini. Jumlah ini dua kali lipat dari masa sebelum pandemi (sekitar 10%).

Sementara itu, di Indonesia, berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik pada Agustus 2022, pengangguran paling banyak berasal dari kelompok muda berusia 20-24 tahun, yakni 2,54 juta orang (30,12%) dari total pengangguran nasional yang jumlahnya 8,4 juta orang. Selain itu, pengangguran kelompok usia 25-29 mencapai 1,17 juta (13,84%), dan usia 30-34 tahun sebanyak 608,41 ribu orang (7,22%).

Para peneliti di Goldman Sachs mencatat kesenjangan antara keterampilan yang diperoleh dari pendidikan tinggi dengan jumlah pekerja yang dibutuhkan oleh pemberi kerja sebagai penyebab utamanya. Misalnya, jumlah lulusan sekolah kejuruan jurusan pendidikan dan olahraga naik lebih dari 20% pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2018. Namun, pada saat yang sama, perekrutan menurun.

Para peneliti tersebut mengingatkan bahwa peningkatan pengangguran kaum muda bisa jadi bersifat siklikal. Dengan kata lain, angka pengangguran kemungkinan besar akan meningkat saat musim kelulusan, dimana angkatan kerja akan semakin bertambah.

Langkah yang Diperlukan

Dilansir China Daily, Kementerian Pendidikan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China baru-baru ini mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi pengangguran kaum muda di China. Kebijakan tersebut memberi pemberi kerja tunjangan satu kali khusus sebesar ¥1.500 (sekitar Rp3,1 juta) untuk setiap pekerja muda yang mereka pekerjakan hingga akhir Desember. Orang muda yang dipekerjakan harus lulusan perguruan tinggi dalam dua tahun terakhir atau pekerja pengangguran terdaftar berusia antara 16 dan 24 tahun.

Di Indonesia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka pengangguran kaum muda, salah satunya dengan meluncurkan Kartu Prakerja sejak tahun 2020. Program ini menyediakan pelatihan atau insentif yang ditujukan untuk orang yang sedang mencari kerja, pekerja yang ingin meningkatkan kompetensi, maupun pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Kartu Prakerja bertujuan untuk mengembangkan keahlian atau kemampuan pekerja maupun calon pekerja, serta meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja.

Membekali pelajar dengan aspek-aspek utama pengembangan keterampilan dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi kesenjangan keterampilan yang diyakini sebagai salah satu faktor utama pengangguran kaum muda. Memastikan pertumbuhan ekonomi dan menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan juga penting untuk mengatasi masalah ini.

“Cara mendasar untuk memecahkan masalah ketenagakerjaan kaum muda adalah mengembangkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih stabil, dan memastikan bahwa pencari kerja cocok dengan lowongan yang tersedia. Banyaknya perusahaan swasta merupakan sarana penting untuk menstabilkan ekonomi nasional. Dengan demikian, pemerintah dapat mendorong perusahaan swasta untuk menciptakan lapangan kerja dengan menawarkan kebijakan preferensial dan mengurangi asimetri informasi antara perusahaan dan mahasiswa untuk menghubungkan kedua belah pihak dengan lebih baik,” kata Pang Shi, perwakilan Akademi Ilmu Kepegawaian China.

Baca juga versi bahasa Inggris artikel ini di Green Network Asia.


Berlangganan Green Network Asia – Indonesia
Perkuat pengembangan kapasitas pribadi dan profesional Anda dengan wawasan lintas sektor tentang isu-isu keberlanjutan (sustainability) dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) di Indonesia dan dunia.
Pilih Paket Langganan

Abul Muamar
Editor at Green Network Asia | Website |  + posts Bio

Amar adalah Manajer Publikasi Digital Indonesia di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Magister Filsafat dari Universitas Gadjah Mada, dan Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara. Ia memiliki lebih dari sepuluh tahun pengalaman profesional di bidang jurnalisme sebagai reporter dan editor di beberapa media tingkat nasional.

  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Femisida yang Terus Berulang: Alarm tentang Kekerasan terhadap Perempuan
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Bagaimana Sekolah Lapang Iklim Bantu Petani Hadapi Dampak Perubahan Iklim
  • Abul Muamar
    https://greennetwork.id/author/abulmuamar/
    Kemiskinan Anak dan Tingkat Pendapatan yang Rendah saat Dewasa
Kresentia Madina
Reporter at Green Network Asia | Website |  + posts Bio

Madina adalah Asisten Manajer Publikasi Digital di Green Network Asia. Ia adalah lulusan Program Studi Sastra Inggris dari Universitas Indonesia. Madina memiliki 3 tahun pengalaman profesional dalam publikasi digital internasional, program, dan kemitraan GNA, khususnya dalam isu-isu sosial dan budaya.

  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Penurunan Jumlah Serangga yang Kian Mengkhawatirkan
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Australia Luncurkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan untuk Dukung Pencapaian Net Zero
  • Kresentia Madina
    https://greennetwork.id/author/kresentiamadina/
    Pemantauan Kekeringan Komprehensif dan Partisipatif untuk Tingkatkan Mitigasi Bencana

Continue Reading

Sebelumnya: Gua Mogao di Tengah Perubahan Iklim dan Ancaman Kerusakan
Berikutnya: Gambaran Umum HIV & AIDS Global Saat Ini

Artikel Terkait

sekelompok orang berfoto bersama dengan sebagian berdiri dan sebagian berjongkok. Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene
  • Konten Komunitas
  • Unggulan

Sammuane Pannu: Jalan Panjang Menyelamatkan Habitat Penyu di Pesisir Pantai Majene

Oleh Ihsan Tahir
3 Juli 2025
Serpihan arang dan serbuk arang Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi
  • Kabar
  • Unggulan

Mengulik Potensi Biochar sebagai Agen Bioremediasi

Oleh Ayu Nabilah
3 Juli 2025
Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
  • Opini
  • Unggulan

Mengulik Peluang dan Tantangan Saham Syariah dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Sri Maulida
2 Juli 2025
bendera tuvalu Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu
  • Kabar
  • Unggulan

Australia Sediakan Visa Iklim untuk Warga Negara Tuvalu

Oleh Kresentia Madina
2 Juli 2025
seorang nelayan berdiri di kapal kecil di tengah perairan Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Kolaborasi untuk Dukung Penghidupan Nelayan Skala Kecil melalui SeaBLUE

Oleh Abul Muamar
1 Juli 2025
tembok memanjang di hadapan air laut dengan burung-burung bertengger di atasnya Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi
  • Eksklusif
  • Kabar
  • Unggulan

Ambisi Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan Dampak Yang Harus Diantisipasi

Oleh Seftyana Khairunisa
30 Juni 2025

Tentang Kami

  • Founder’s Letter GNA
  • Tim In-House GNA
  • Jaringan Author GNA
  • Panduan Siaran Pers GNA
  • Panduan Artikel Opini GNA
  • Panduan Konten Komunitas GNA
  • Pedoman Media Siber
  • Internship GNA
  • Hubungi Kami
  • Ketentuan Layanan
  • Kebijakan Privasi
© 2021-2025 Green Network Asia - Indonesia.